Suradi dan hasil patung kertas karyanya ditinjau Kakanparekraf |
WONOSOBOZONE - Beredarnya imbauan
Penjabat Bupati Wonosobo, Satriyo Hidayat agar Pemkab mengutamakan penggunaan
produk-produk lokal dalam berbagai kegiatan dinas, direspon positif kalangan
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dengan dipakainya hasil produksi lokal
di setiap agenda pemerintah, para perajin optimis mereka akan mampu menghadapi
ketatnya persaingan di pasar bebas, khususnya dalam rangka memulai era
masyarakat ekonomi asean (MEA). Hal itu terungkap ketika pada Selasa (26/1)
Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Agus Purnomo mengunjungi Suradi
(49), perajin topeng dan patung berbahan dasar limbah kertas. Suradi mengaku
senang dengan adanya anjuran untuk menggunakan produk kerajinan khas lokal
Wonosobo, karena dengan begitu hasil karyanya bakal lebih banyak terserap
pasar.
“Bersyukur dengan
adanya imbauan untuk memanfaatkan produk hasil karya para perajin lokal, karena
dengan begitu saya menjadi semakin semangat untuk berkarya,” kata Suradi yang
kini tinggal di Dusun Sidoharjo Kelurahan Kejajar, Kecamatan Kejajar. Pria yang
telah menggeluti usaha pembuatan topeng dan patung dengan memanfaatkan kertas
koran bekas sejak tahun 80 an itu, mengakui selama ini ia baru memasarkan hasil karya kalau ada
even-even di sekitar objek wisata kawasan Dieng. “Kalau hari biasa ya
mengandalkan pesanan yang datang, termasuk permintaan untuk pembuatan taman
rumah maupun penataan dekorasi acara-acara tertentu,” jelas Suradi. Penjualan
hasil karyanya diakui Suradi tak selalu bagus, meski dari sisi harga, ia
mematok nominal yang cukup terjangkau. “Kalau patung-patung dalam ukuran kecil
ya harganya sekitar Rp 50.000,- sementara untuk ukuran besar ada yang sampai Rp
100.000,-,” terang bapak 2 anak itu lugas. Sedang untuk topeng-topeng hasil
karyanya, Suradi membanderol harga di kisaran Rp 200.000 sampai RP 300.000,-
per buah.
Melihat kualitas
karya yang dihasilkan Suradi, Kepala Kanparekraf Agus Purnomo mengaku cukup
optimis akan bisa bersaing di pasar industri kerajinan. “Pak Suradi ini
merupakan seniman serba bisa yang memiliki talenta luar biasa, namun kurang
dalam hal promosi sehingga perkembangannya lambat,” jelas Agus. Dengan adanya
komitmen Pemkab untuk mendukung tumbuhnya kerajinan khas hasil karya pengusaha
lokal, Agus meyakini pengusaha seperti Suradi akan bisa berkembang lebih baik
lagi. “Kami dari Kantor Parekraf juga akan berupaya untuk mendorong agar hasil
karya Suradi ini bisa dibuat sesuai kebutuhan pasar, termasuk untuk souvenir khas
bagi tamu-tamu daerah,” pungkas Agus.
0 komentar:
Posting Komentar