Foto Instagram: @fasol_ahmad 


WONOSOBOZONE - Pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Wonosobo dalam setahun terakhir ternyata melampaui estimasi yang ditargetkan. Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif , Agus Purnomo menyebut hampir 870.000 pengunjung tercatat membeli retribusi di berbagai objek wisata, dan mampu menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) hampir 3 Milyar Rupiah. Namun demikian, di balik fakta menggembirakan tersebut terungkap pula data terkait ketimpangan antara jumlah kunjungan wisatawan nusantara (Wisnu) dengan wisatawan mancanegara (Wisman). Dari 869.791 pengunjung, hanya 5.056 orang yang merupakan wisatawan mancanegara, alias hanya sekitar setengah persen saja.

Kondisi itu menjadi bahan evaluasi serius Pemkab Wonosobo, agar ke depan sektor andalan tersebut semakin maju, serta mampu menghadirkan wisatawan dalam jumlah yang lebih besar. Penjabat Bupati, Satriyo Hidayat pun mengaku Pemkab tak mampu menyelesaikan pekerjaan rumah di sektor pariwisata sendirian, dan perlu mendengar masukan dari banyak pihak, termasuk pengusaha dan para pelaku wisata. Senin malam (11/1), bertempat di rumah dinas Bupati, Satriyo mengundang para stakeholder dan pelaku wisata untuk berdiskusi dan mencari solusi atas beberapa permasalahan di sektor pariwisata. Melalui forum rapat bertema pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif tersebut, saran dan masukan terkait upaya-upaya memajukan pariwisata Wonosobo tersebut diperoleh.

Tokoh-tokoh pelaku wisata seperti Pujonggo Kristiyanto, pengamat seni dan budaya Agus Wuryanto, dan ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Wonosobo, Agus Dwiyono yang turut hadir dalam rapat tersebut memberikan saran dan kritik agar sektor wisata di Wonosobo semakin maju kedepannya. “Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang setahun terakhir hanya mencapai 5000 an orang sangat jauh dibanding dengan medio Tahun 90an, dimana setiap bulannya bisa mencapai puluhan ribu kunjungan,” tutur Pujonggo. Hal itu menurut pengelola salah satu hotel besar di kawasan Kledung tersebut perlu menjadi pemikiran mendalam dan serius, mengingat kontribusi wisman dari sisi ekonomi cukup besar. “Disparitas harga tiket antara wisman dan wisnu layak dikaji ulang, agar tidak membuat wsiman enggan berkunjung ke Wonosobo,” harap Pujonggo lebih lanjut.

Saran terkait upaya mengurangi kemacetan di jalur menuju Dieng juga disampaikan oleh seniman Agus Wuryanto. Menurut Agus, kawasan Dieng dengan segala pesonanya memang masih menjadi magnet bagi wisatawan, baik domestic maupun asing. “Diperlukan kesungguhan dalam menyelesaikan jalan alternatif agar kemacetan yang kerap terjadi setiap musim liburan tiba bisa dihindari,” jelas Agus. Senada, Ketua HPI Wonosobo Agus Dwiyono pun mengatakan pentingnya kehadiran Pemkab dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkecimpung di sektor wisata. “Kami sendiri secara periodik mengadakan pelatihan bagi para pramuwisata agar mereka juga memiliki legalitas ketika menjalankan pekerjaan memandu wisatawan,” terang pria yang akrab dengan sapaan Agus Abhira tersebut. Pemerintah Kabupaten, dikatakan Agus harus hadir memberikan fasilitasi agar para pramuwisata lebih sering mendapatkan pelatihan penunjang kapasitas mereka.

Menanggapi saran-saran tersebut, Satriyo mengaku akan secepatnya menindaklanjuti dengan langkah-langkah konkret. “Baik terkait infrastruktur, peningkatan SDM sampai peningkatan layanan di penginapan memang memerlukan pembenahan secara komprehensif,” kata Satriyo. Kepada para pimpinan OPD terkait, seperti Bappeda, Dinas Cipta Karya, DPU hingga Bagian Perekonomian Setda diminta Satriyo untuk bersinergi mendukung pembenahan sektor pariwisata di Kabupaten Wonosobo.

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top