WONOSOBOZONE - Kejadian gempa yang
sempat mengguncang kawasan Dieng Sabtu (2/1) lalu sempat membuat beberapa
pengelola biro perjalanan wisata bertanya-tanya. Meski durasi gempa berkekuatan
3,1 skala richter itu hanya berlangsung sekitar 50 detik, banyak wisatawan yang
mengaku khawatir mengingat sempat beredarnya himbauan untuk menjauhi objek
wisata kawah sileri. Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten
Wonosobo, Agus Purnomo ketika ditemui di kantornya, Senin (4/1) menyebut
munculnya berita mengenai gempa Dieng memang sempat membuat was was calon
wisatawan. “Berdasar keterangan dari Komandan SAR Kabupaten, gempa tersebut tak
berbahaya bagi wisatawan, karena selain tidak ada kerusakan yang muncul, juga
tidak berpotensi menimbulkan gas beracun,” jelas Agus.
Karena itulah,
kepada para pengelola biro perjalanan wisata, Agus juga telah memberikan
informasi, bahwa kawasan Dieng masih aman untuk dikunjungi. “Wisatawan yang
hendak ke dataran tinggi Dieng kami imbau untuk tidak membatalkan kunjungannya,
karena sampai saat ini pihak terkait juga tak mengeluarkan himbauan apa-apa,”
lanjut Agus. Kawasan Dieng sendiri, diakui Agus masih menjadi magnet luar biasa
bagi para turis sepanjang masa liburan panjang Natal dan akhir tahun.
“Kunjungan ke Dieng saja kami yakini mencapai lebih dari 15.000 orang selama
sepekan terakhir,” tutur Agus. Selain Dieng, Agus menyebut objek wisata lain
seperti Kalianget dan lubang sewu di Erorejo Wadaslintang juga menjadi
destinasi wisata yang cukup diminati pengunjung. “Secara keseluruhan, saya
cukup yakin jumlah kunjungan wisatawan ke Wonosobo sepanjang liburan panjang
kemarin menembus jumlah 30.000 orang,” pungkas Agus.
Terkait kejadian
gempa di Dieng, Komandan SAR Kabupaten, Muhail Effendi menerangkan bahwa gempa
berpusat di 7,15 derajat lintang selatan dan 110,07 bujur timur dengan
kedalaman diperkirakan mencapai 10 kilometer. “Pusatnya di kawah sileri dan
berlangsung tak lebih dari 50 detik, sehingga berdasar pantauan lapangan,
memang tidak menimbulkan kerusakan berarti,” terang Muhail.
0 komentar:
Posting Komentar