Curug Kembar Karangsari

WONOSOBOZONE - Potensi alam di Wonosobo seolah tak ada habisnya. Setelah puluhan objek wisata desa mengemuka di beberapa wilayah, Minggu (25/1) Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agus Purnomo kembali menemukan air terjun (curug) dengan panorama mengagumkan. Tak tanggung-tanggung, dalam satu hari tersebut, Agus diajak mengunjungi 3 curug di Desa Karangsari, Kecamatan Sapuran. Ketiga curug tersebut, menurut Kepala Desa Karangsari, Moh Pujianto biasa disebut warga setempat dengan Glotok, Dlimas Watu Ogel, dan Curug Kembar.Ketinggian ketiga curug yang berasal dari aliran Kali Jali tersebut,dikatakan Pujianto bervariasi, sekitar 20 meter sampai 30 meter. “Aliran airnya cukup deras dan sangat segar, sehingga kami optimis akan mampu menarik wisatawan, khususnya para pecinta wisata alam dan petualangan,” jelas Pujianto.

Akses menuju ketiga curug itu, menurut Pujianto juga tidak terlalu sulit, meski melalui jalan setapak dan berkontur naik turun. “Nantinya, kami berencana untuk bisa membuat paket wisata yang variatif, sehingga pengunjung tak hanya menikmati curug tapi juga menimmati atraksi kesenian khas, serta sajian kuliner buatan warga Karangsari,” lanjut Puji. Beberapa sajian atraksi seni dan budaya khas Karangsari yang bisa disaksikan para wisatawan disebut Puji antara lain adalah kuda kepang, rebana, dan wayang kulit. “Sementara untuk kuliner, ada olahan buah nanas yang banyak tumbuh di sekitar desa biasa dibuat menjadi minuman segar,” terang Puji. Untuk oleh-oleh, warga Karangsari dikatakan Puji juga banyak yang menekuni pembuatan beberapa jenis kerajinan tangan. “Untuk mengembangkan berbagai potensi tersebut, kami berharap Pemerintah bisa memberikan dukungan sepenuhnya, baik berupa promosi maupun upaya memudahkan akses jalan ke Desa Karangsari,” pungkas Kades.

Melihat potensi luar biasa yang dimiliki Desa Karangsari, Kepala Kantor Parekraf, Agus Purnomo mengaku sangat terpesona. “Sebelumnya tak menyangka kalau ternyata di Desa Karangsari, yang letaknya tak lebih dari 3 kilometer dari pusat Kota Kecamatan Sapuran ini ada objek wisata alam luar biasa indahnya,” terang Agus yang dalam kesempatan tersebut juga berkesempatan membuka pelatihan industri kreatif bidang periklanan untuk pemuda setempat. Dengan segala kelebihannya, Agus meyakini Desa Karangsari bakal mampu tampil sebagai primadona tujuan wisata baru di Wonosobo. “Ini selaras dengan upaya kami yang tengah gencar mendorong desa-desa di Wonosobo agar mengoptimalkan potensi alam mereka, sehingga kelak akan mampu meningkatkan pendapatan warga dari sektor wisata,” beber Agus. Selain keindahan alam dan kreatifitas warga, Agus menyebut potensi lain yang dimiliki Desa Karangsari terletak pada posisi geografisnya yang berada di tengah jalur wisata strategis Borobudur-Dieng.

“Wisatawan yang hendak menuju Dieng dari arah Borobudur berpotensi singgah dan menikmati keindahan alam di Karangsari, terlebih sebentar lagi penataan alun-alun Sapuran selesai,” tambah Agus. Warga diharapkan Agus juga menyiapkan diri untuk menerima kunjungan para pelancong, agar kelak ketika mereka berkunjung sambutannya sesuai harapan. “Paling tidak, para pemuda setempat segera belajar bagaimana menjadi pemandu yang baik bagi para wisatawan, sehingga ketika mendapat kunjungan mereka juga siap melayani dengan sebaik mungkin,” harap Agus. Pihak Kantor Parekraf menurut Agus juga akan berupaya optimal untuk mempromosikan keindahan Desa Karangsari kepada khalayak, agar dikenal lebih luas. “Promosi wisata secara massif, tak hanya di sekitar Wonosobo, tapi juga ke luar daerah melalui even pameran-pameran yang digelar Pemerintah, maupun melalui media, baik cetak maupun elektronik,” pungkas Agus.

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top