236 Kepala Desa Ikuti Sosialisasi Kebijakan Dana Desa

WONOSOBOZONE - Pemerintah desa diminta tak lagi berpikir untuk sekedar memperbaiki jalan dan jembatan ketika hendak mengalokasikan dana transfer yang pada tahun ini bisa mencapai 1 Milyar Rupiah lebih. Optimalisasi potensi alam, serta peningkatan kapasitas dan sumber daya manusia juga sepatutnya mulai dimasukkan dalam prioritas pembangunan. “Infrastruktur, baik itu berupa jalan, jembatan, maupun saluran irigasi memang masih menjadi factor penting dan strategis dalam mengupayakan kemajuan desa,” jelas Nusyirwan Soejono, anggota badan anggaran DPR RI, ketika memberikan sambutan pengarahan dalam acara sosialisasi kebijakan dana desa di Ruang Mangunkusumo Setda, Jumat (29/1). Namun demikian, politisi yang tergabung dalam Komisi V itu menekankan pentingnya upaya untuk lebih meningkatkan sumber daya manusia. “Dana desa yang bakal diterima 236 desa di Wonosobo berkisar antara hampir 900 Juta sampai lebih dari 1 Milyar Rupiah, sehingga akan sangat sayang apabila hanya teralokasi pada sektor perbaikan infrastruktur saja,” lanjut Nusyirwan.

Arahan legislator asal PDIP-P tersebut dibenarkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI, Budiarso Teguh Widodo. Menurut Budiarso, sesuai peraturan menteri keuangan (PMK) Nomor 247, dana desa merupakan dana yang dikucurkan pemerintah pusat untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. “Pelaksanaannya diutamakan secara swakelola dengan menggunakan sumber daya/ bahan baku lokal, dan diupayakan dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja dari masyarakat desa setempat,” urai Budi. Dari ketentuan yang menurut Dirjen termaktub dalam pasal 25 PMK 247 tersebut, pihak desa dituntut untuk dapat mengoptimalkan potensi dan sumber daya loal yang dimiliki. “Peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi salah satu yang mesti diperhatikan, selain bagaimana pengelolaan sumber daya asli desa seperti pertanian maupun pariwisata,” beber pemilik gelar ilmu Doktor Ilmu ekonomi dari Universitas Indonesia itu.

Budiarso menambahkan, meningkatnya jumlah dana yang ditransfer ke desa menunjukan keinginan kuat Pemerintah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan mengikis kesenjangan antara pusat dan daerah. “Untuk Wonosobo, peningkatannya sangat signifikan, karena dari 66,8 Milyar Rupiah di 2015, menjadi lebih dari 150 Milyar Rupiah pada 2016 ini,” lanjut Budiarso. Dengan adanya dana transfer naik 124 % itu, ia berharap pihak desa juga meningkatkan keseriusan dalam pengelolaan dan pertanggungjawabannya. “Termin pertama pencairan DTD di Bulan April mendatang harus bisa dakses tepat waktu, sehingga untuk termin kedua maupun ketiga juga tidak mengalami penundaan,” harap pejabat kelahiran Rembang, 56 Tahun lalu tersebut.

Menegaskan imbauan Budiarso, Penjabat Bupati Wonosobo, Satriyo Hidayat juga berharap 15 Camat dan 236 Kepala Desa yang hadir pada kesempatan tersebut untuk benar-benar menyiapkan persyaratan-persyaratan untuk pencairan. “Skema pencairan dana masih sama seperti tahun lalu, yaitu 40 %, 40 % dan 20 %, yang direncanakan mulai April selanjutnya Agustus kemudian Oktober 2016,” jelas Satriyo. Untuk kelancaran pencairan dana transfer, Pj Bupati juga menyebut pihaknya masih menggandeng Bank Wonosobo sebagai bank penyalur. “Kehadiran Dirjen dan legislator dalam kesempatan ini sepatutnya diapresiasi sebagai wujud keseriusan Pemerintah Pusat agar pihak desa juga mampu merespon meningkatnya dana transfer secara positif,” tutur Satriyo.

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top