Telaga berdampingan langsung dengan permukiman warga dusun Wringin Desa Tlogodalem |
WONOSOBOZONE - Komitmen warga Desa
Tlogodalem dalam mengupayakan kehidupan yang serasi dan harmonis dengan alam
sekitar layak menjadi teladan. Di desa yang masuk wilayah Kecamatan Kertek
tersebut, warga masyarakatnya mematuhi kesepakatan bersama untuk menjaga
keberadaan dan kelestarian sumber daya air milik mereka. Air melimpah yang
berasal dari sumber di sekitar telaga dirawat dan dimanfaatkan untuk
kemanfaatan seluruh warga. Pun demikian dengan telaga di tepi kampung yang kini
dipercantik dengan beragam jenis ikan, akhirnya bahkan mampu tampil menjadi
sarana rekreasi warga. Tak hanya bagi warga Tlogodalem, keberadaan telaga
seluas sekitar 2 hektar itu juga kerap dijadikan tempat refreshing untuk warga
dari luar daerah. “Pengunjungnya bahkan banyak yang dari luar Wonosobo,” ungkap
Misno, Kadus Wringin Desa Tlogodalem, ketika ditemui di sekitar telaga, Kamis
(28/1).
Menurut Misno,
kedatangan orang-orang dari luar daerah ke desanya memang tak semata-mata
karena ingin refreshing. Adanya makam Kyai Bromosari dan Nyai Bromosari di tepi
telaga dikatakan Misno telah menarik pengunjung untuk berziarah. “Memang banyak
yang meyakini dengan berziarah ke makam tersebut memberi ketenangan hati dan
membawa keberkahan,” jelas Misno. Setelah berziarah itulah, kebanyakan
pengunjung kemudian menikmati keindahan suasana di sekitar telaga. Ratusan
bahkan mungkin ribuan ekor ikan yang ditebar warga di telaga disebut Misno
banyak dipuji pengunjung, karena sekilas mereka tampak jinak dan langsung
mendekat saat pengunjung menebar remah-remah makanan. “Ikan-ikan tersebut
semakin banyak karena kami memiliki aturan tidak tertulis, setiap warga yang
tengah menggelar hajatan seperti pernikahan, syukuran kelahiran hingga sunatan
wajib menebar minimal 2 ekor ikan di telaga,” beber Misno. Jumlah ikan juga tak
pernah berkurang, karena menurut Misno ikan yang telah ditebar di telaga tak
boleh diambil lagi. “Ada mitos yang melingkupi telaga, apabila mengambil ikan
maka yang bersangkutan bakal mengalami musibah sehingga warga memilih untuk tak
lagi mengambilnya,” terang Misno.
Adanya legenda unik
di Desa Tlogodalem yang diikuti komitmen positif warga masyarakatnya mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, Agus Purnomo. Menurut Agus yang kini memang tengah gencar
mendorong desa-desa se-Wonosobo untuk mengoptimalkan potensi alam, keberadaan
telaga beserta mitos dan legenda layak dipopulerkan agar lebih menarik minat
pengunjung. “Area telaga yang menyatu dengan sumber air dan komplek makam
keramat merupakan obyek potensial untuk dikembangkan, terlebih warga sekitar
sudah memiliki keinginan kuat untuk melestarikannya,” terang Agus. Untuk
menambah daya tarik kawasan telaga yang berada di kaki Gunung Sindoro tersebut,
Agus meminta Misno agar mengajak warga menanam beragam jenis bunga di
tepiannya. Pengunjung diyakini Agus akan lebih betah apabila di sekitar telaga
ada taman bunga, dan dilengkapi tempat duduk dan peneduh.
0 komentar:
Posting Komentar