WONOSOBOZONE - Untuk memberikan pengetahuan dan gambaran tentang beratnya kehidupan di Luar Negeri bagi para buruh migrant atau TKI khususnya yang tidak memiliki dokumen, SBMI (Serikat Buruh Migran Indonesia) bersama IMWU NL (Indonesian Migrant Workers Union for Netherlands), mengajak eks buruh migrant dan beberapa masyarakat untuk menyaksikan film Sabtu, (8/8) di Ruang Audio Visual Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Wonosobo.
Film dengan Judul "Dispereet Niet “ karya sutradara Irwan Ahmett ini sendiri mengisahkan persoalan dan sisi lain pekerja asal Indonesia yang berada di Belanda. Banyak orang berfikir bahwa hidup di Luar negeri bisa terjamin dengan upah besar yang diberikan. Tapi faktanya, pekerja Indonesia justru dipandang sebelah mata, masalah upah yang diberikan tidak sesuai, jam kerja yang tidak standar, pelecehan seksual, dan banyak polemik lainnya.
Bahkan beberapa buruh migran harus jadi kejaran Polisi karena tidak memiliki dokumen yang sah dan lengkap.
Ketua SBMI DPC Wonosobo Maizidah Salas, mengatakan belum lama ini dirinya mendapatkan kabar adanya 10 pekerja migrant dari Wonosobo yang diduga menjadi penipuan agen atau calo pemberangkatan TKI. Bahkan nasib mereka saat ini belum jelas karena keberadaan mereka tanpa dokumen yang lengkap.
Sementara Asisten Pembangunan Setda, Drs. Amin Suradi, MSi, melalui film dokumentasi ini, masyarakat Indonesia tahu betapa beratnya hidup di tanah orang untuk mengadu nasib. Sehingga bagi mereka yang ingin mengikuti jejak ikut jadi pekerja migran ke luar negeri, bisa berpikir seribu kali dengan mempertimbangkan berbagai resiko yang mungkin bisa terjadi. Bagi yang memang ingin bekerja ke luar negeri untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, utamanya skill dan kelengkapan dokumen, sehingga mereka bisa bekerja dengan tenang dan keluarga yang ditinggalkan juga ikut tenang.
OLEH : MITA ROSANA
0 komentar:
Posting Komentar