WONOSOBOZONE - Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) mulai digulirkan di beberapa wilayah. Diproyeksikan sebagai pengganti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Rabu (26/8), P2KP tampak disosialisasikan kepada para perangkat Kelurahan Wonosobo Barat di Balai Kelurahan setempat.
Asisten P2KP Wonosobo, Andi Setiyaji memaparkan betapa pentingnya peningkatan kualitas permukiman di perkotaan. Selain memperindah dan meningkatkan kualitas permukiman juga erat kaitannya dengan derajat kesehatan dan tingkat kesejahteraan warga.
“Perbaikan rumah tak layak huni, terutama di area permukiman kumuh sangat diprioritaskan, baru setelah itu kita membenahi tata hunian dan melengkapi dengan fasilitas sarana prasarana pendukung”, terang Andi.
Andi juga menjelaskan bahwa tahap lanjut setelah membenahi rumah-rumah tak layak huni, adalah mengatur ulang sarana vital, seperti sanitasi lingkungan, penyediaan air bersih, dan pelengkap lain semacam gerobak sampah, tong sampah, hingga pengadaan sumur kebakaran.
Ujung dari peningkatan kualitas permukiman tersebut, dikatakan Andi adalah terwujudnya lingkungan permukiman di perkotaan yang layak huni dan berkelanjutan melalui prakarsa 100-0-100.
“Sesuai rencana pembangunan jangka menengah Nasional (RPJMN)2015-2019, yang diprogram oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kita berharap kelak pada akhir program sudah terwujud 100 % pemenuhan air bersih, 0 % kawasan permukiman kumuh, 100 % akses sanitasi layak”, ungkap Andi terkait angka 100-0-100.
Menurut Koordinator Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) setempat, Waluyo Hendry Santosa saat ini di Kelurahan Wonosobo Barat ada 6 RW yang perlu penataan ulang. Dengan peran serta Pemkab Wonosobo dan partisipasi masyarakat setempat, Waluyo meyakini pada 2019, seluruh RW tersebut sudah bisa diatasi.
Setelah tahap sosialisasi pertama ini, pihak LKM dikatakan Waluyo akan mendorong semua stakeholder untuk bahu-membahu merealisasikan berbagai program.
source : wonosobokab.go.id
0 komentar:
Posting Komentar