WONOSOBOZONE -Hingga hari ke-16
Ramadhan, harga komoditas yang masuk dalam kategori kebutuhan pokok masyarakat
(Kepokmas) di pasar-pasar tradisional masih berada di kisaran wajar. Dari
pemantauan di 4 pasar tradisional selama 5 hari terakhir, diketahui bahwa
harga-harga masih relatif stabil. “ Harga komoditas yang masuk dalam 9 bahan
pokok, seperti beras, gula, minyak goreng, telur ayam, tepung terigu sampai
sayuran dan bumbu dapur di Pasar Induk Wonosobo, Pasar Kertek, Pasar Garung dan
Pasar Selomerto relatif wajar”, jelas Kepala Bagian Perekonomian dan Ketahanan
Pangan Setda, Dra Harti MM, seusai sidak pasar bersama tim pemantauan keamanan
pangan dan tim pengendali inflasi daerah di Garung dan Selomerto, Jumat (3/7).
Hasil perbincangan
dengan pedagang maupun konsumen di pasar Garung dan Selomerto, memang
menampakkan hal tersebut. Harga beras contohnya, untuk jenis Cihera, Barito,
maupun IR masih diperdagangkan pada harga wajar seperti sebelum bulan Ramadhan
tiba. “Kenaikan sedikit, itu saja hanya karena sempat terlambat pasokannya, dan
sekarang sudah turun lagi di harga wajar, antara Rp 9.000,- sampai Rp 10.000,-
untuk jenis beras Barito, Cihera dan IR”, kata beberapa pedagang beras yang
ditemui di pasar Garung. Hal yang sama juga dikatakan pedagang minyak goreng
dan bumbu dapur. “Belum ada kenaikan signifikan pada komoditas sayuran seperti
wortel, kentang, hingga cabe rawit dan cabe merah keriting”, jelas Prapti, staf
Bagian Perekonomian dan Ketahanan Pangan Setda yang menjadi koordinator tim
sidak di pasar Garung.
Kondisi tersebut,
menurut Harti dimungkinkan karena memang tingkat kebutuhan masyarakat untuk
mempersiapkan lebaran belum memasuki waktunya. “Beberapa pedagang memprediksi
akan terjadi peningkatan permintaan pada H-10 sampai H-5, sehingga kemungkinan
ada kenaikan harga pada beberapa komoditas”, jelas Harti. Selain faktor masih
stabilnya permintaan dari konsumen, upaya pihak Pemkab untuk menstabilkan harga
menjelang momen lebaran disinyalir memberi andil positif. “Kami memang menyebar
pasar murah di 15 wilayah se-Kabupaten Wonosobo, sebagai bagian dari upaya
menjaga kestabilan harga komoditas pokok”, jelas Harti. Adanya pasar murah yang
digelar atas kerjasama Pemkab dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) tersebut,
dikatakan Kabag Perekomian dan Ketahan Pangan, cukup membantu masyarakat kurang
mampu untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. “Ada potongan harga cukup
siginifikan bila masyarakat membeli di pasar murah Pemkab, sehingga kami
harapkan bisa turut menekan upaya pedagang-pedagang yang hendak menaikkan harga
secara sepihak”, pungkas Harti.
TPID mencatat perubahan harga yang terjadi di komoditas sayuran di pasar garung |
0 komentar:
Posting Komentar