WONOSOBOZONE - Selain di Dieng, Petani kentang di area Sirangkel Kecamatan Garung banyak juga yang mengeluh akibat turunnya harga kentang di pasaran. Umumnya, petani meneluhkan biaya produksi yang dikeluarkan terlalu tinggi, tidak sebanding dengan hasil dan harga jualnya.

“Dari mulai menanam, pemberian pupuk, hingga panen kentang tidak sebanding dengan harga jual yang terjun bebas, tutur Wahyono petani kentang asal Sirangkel saat ditemui wonosobozone.com, (6/7).

Wahyono juga mengatakan bahwa jika harga kentang berkisar antara enam sampai tujuh ribu saja per kilo gram nya, maka Petani tidak akan nutup malahan merugi. Ia berharap harga kentang bisa segera naik ke harga standar, minimal tujuh ribu ke atas agar para petani kentang tidak terus-terusan mengalami kerugian.


Total hampir 90% petani di area Dieng dan Sirangkel menggantungkan hidupnya dari hasil kentang, tetapi hal tersebut selama ini belum berujung pada solusi baik dari pemerintah kabupaten maupun dari kelompok tani sendiri. 

Menurut Tri Susiati selaku pemilik lahan sekaligus penangkar bibit kentang di Wonosobo, anjloknya harga kentang Dieng biasanya dikarenakan permainan pasar di beberapa kota besar, termasuk Jakarta , Bandung , Surabaya dan kota besar lainnya.

wahyono bersama pemilik lahan Tri Susiati sedang mengecek pertumbuhan tanaman kentangnya

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top