WONOSOBOZONE - Keberadaan Rumah Singgah Psikotis milik Utiyah, di Desa Erorejo Kecamatan Wadaslintang kini kian eksis. Bila setahun lalu, baru sekitar 17 orang sakit jiwa yang “opname”, pada Senin (26/1) jumlah pasien Utiyah sudah mencapai 82 orang. Tentu saja hal itu membuat rumah penampungan yang dikelola pribadi oleh Utiyah dan ketiga adiknya tersebut menjadi lebih sesak, karena memang untuk penambahan ruangan sampai saat ini masih kalah cepat dengan jumlah pasien yang masuk. Tak hanya itu, semakin bertambahnya pasien tersebut tentu saja membuat beban operasional harian yang harus ditanggung Utiyah juga secara otomatis membengkak. Padahal, sampai saat ini, sebagaimana diakui Utiyah sendiri, pihaknya masih konsisten untuk tidak mematok tarif perawatan kepada para pasien. Semua pasien tidak ditarik biaya, kecuali jika pihak keluarganya memang secara sadar bersedia membantu tanpa paksaan.

Ketika dikunjungi sejumlah legislator dari Komisi A dan Komisi D, DPRD Kabupaten Wonosobo, teras rumah singgah tersebut memang tampak makin sesak, jauh berbeda dengan kondisi sekitar setahun lalu, ketika para pasien masih dalam jumlah kurang dari 20 orang. Ketua Komisi A, Suwondo Yudhistiro pun mengaku sangat terkesan dengan konsistensi Utiyah dan keluarganya, yang secara ikhlas dan sukarela merawat orang-orang berkelainan jiwa itu. Terlebih, ketika mengetahui bahwa hampir seluruh pasien dari berbagai daerah tersebut benar-benar hanya ditampung tanpa diharuskan membayar biaya perawatan. Setelah berbincang dengan beberapa pasien pun, Suwondo mengaku cukup salut, karena rata-rata mereka sudah cukup nyambung ketika diajak berkomunikasi. Semua tentu saja berkat metode pengobatan yang diterapkan oleh Utiyah dan adik-adiknya, di mana para pasien itu tak hanya diberikan terapi fisik, namun juga diajak berdoa dan diperlakukan secara layak.

Melihat kondisi tersebut, Suwondo menegaskan, bahwa seharusnya rumah singgah seperti milik Utiyah itu mendapat perhatian lebih serius dari Pemerintah Daerah, karena secara tidak langsung, keberadaannya telah membantu mengentaskan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kabupaten Wonosobo. Kepada Kepala Dinas Sosial, Agus Purnomo, yang turut serta dalam peninjauan tersebut, Suwondo berpesan agar upaya Pemkab dalam membantu operasionalisasi rumah singgah lebih konkret. Pihaknya sendiri, selaku legislator juga akan mengupayakan untuk terus mendorong agar kebijakan Pemerintah Kabupaten lebih memihak kepada lembaga-lembaga non formal seperti panti psikotis milik Utiyah tersebut. Kelak, bila panti tersebut telah berpayung hukum tetap, Suwondo mengaku akan berusaha agar operasionalnya bisa disupport dengan anggaran dari pemerintah (APBD).

Senada, Ketua Komisi D, Ahmad Faizun pun beranggapan bahwa peran seorang seperti Utiyah layak diapresiasi lebih. Dengan kemampuan sendiri, dan tanpa bergantung pada belas kasihan pihak lain, rumah psikotis tersebut tetap dapat eksis dan semakin diminati orang. Hal itu menurut Faizun tidak mudah untuk dapat dikerjakan orang lain. Terlebih, Utiyah memiliki komitmen untuk selalu siap menerima pasien dari manapun dan dalam kondisi seperti apapun, serta tidak memungut biaya. Satu sikap yang selayaknya diacungi jempol, di tengah kondisi jaman yang semakin menuntut materi seperti sekarang. Seperti halnya Suwondo, Faizun melalui komisi D, yang membidangi pendidikan dan kesejahteraan rakyat juga akan berupaya membantu operasionalisasi panti psikotis Utiyah dengan kebijakan-kebijakan yang lebih proaktif.

Menanggapi komitmen kedua Ketua Komisi tersebut, Kadinsos Agus Purnomo SH SSos MSi mengaku sangat bersyukur. Agus yang dalam kesempatan tersebut juga menyerahkan bantuan berupa 20 lembar selimut dari Lions Club Wonosobo mengakui, pihaknya memang sudah cukup lama ingin mengajak anggota dewan untuk meninjau keberadaan rumah psikotis Utiyah tersebut. Dengan melihat langsung kegiatan yang ada di rumah Utiyah, Agus juga berharap pihak legislatif bisa mendukung upayanya untuk menjaga eksistensi rumah singgah tersebut. Bahkan ke depan, Agus mengaku ingin membuat rumah singgah itu menjadi lebih bagus, sehingga pasien dapat dirawat dengan nyaman.   

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top