WONOSOBO ZONE - Melambungnya harga beras yang terjadi secara nasional beberapa pekan terakhir membuat masyarakat mulai gelisah. Kegelisahan juga mulai dirasakan para pedagang di pasar Induk Wonosobo, yang kini terpaksa menjual beras dengan harga kisaran Rp 9.000,- hingga Rp 11.000,- per kilogramnya. Selain diprotes konsumen, bagi pedagang sendiri naiknya harga beras juga menyebabkan mereka tak berani melakukan pembelian dalam jumlah besar, sehingga persediaan di toko berangsur menipis. Budi Ruhono, salah satu pedagang beras yang memiliki kios di Jalan Resimen, bahkan telah meminta Pemerintah menggelar Operasi Pasar (OP).
Ketika ditemui di kiosnya, Rabu (25/2), Budi mengungkapkan kegelisahannya sebagai pemain lama di perdagangan beras Wonosobo. Menurut Budi, kenaikan harga beras yang sekarang terjadi benar-benar sudah di luar perkiraan. Biasanya kenaikan beras yang dipicu paceklik akibat kegagalan panen memang terjadi, namun tidak sampai setinggi saat ini. Dampak dari naiknya harga beras, dari sebelumnya berada di kisaran 8 ribuan, dan kini menjadi sekitar 11 Ribuan tersebut, menurut Budi membuat konsumen berpikir ulang ketika hendak membeli. Hal itu sudah dilaporkan Budi kepada pihak Pemerintah Kabupaten melalui Bagian Perekonomian Setda. Demi meredam gejolak harga komoditas primer masyarakat tersebut, Budi menilai Pemerintah sudah waktunya melakukan operasi pasar. Pemerintah bersama Bulog, menurut Budi bisa menekan harga beras hingga ke angka Rp 7.400,- sehingga masyarakat luas bisa menjangkaunya.
Menanggapi permintaan operasi pasar beras tersebut, Kasi informasi Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Untung Suroto mengaku sudah menerimanya. Namun demikian, setelah adanya rapat dengan Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal Setda, Kantor Ketahanan Pangan dan Bulog, OP beras di Wonosobo dinilai belum diperlukan. Untung menjelaskan, bahwa kondisi kenaikan harga beras di pasar, yang terjadi secara nasional memang biasa terjadi di awal tahun, mengingat tengah adanya musim tanam di tingkat petani. Selain itu, kejadian banjir akibat curah hujan tinggi yang terjadi di akhir tahun 2014 lalu juga meyebabkan harga beras meningkat drastis. Untung meyakini harga beras di pasar akan stabil kembali pada Bulan Maret mendatang, ketika pasokan beras sudah normal lagi.
Dari pantauan di pasar induk Wonosobo sendiri,  harga beras masih cukup variatif. Harga beras jenis IR masih ada pedagang yang menjual di harga Rp 8.600,-. Sedang jenis Ciliwung diperjual belikan di kisaran Rp.9200,-. Untuk sedang jenis Cihera dan Barito, harga per kilogramnya mencapai Rp 9.500,- sampai Rp 10.000,- dan Rp 11.000,-.

Source: WonosoboKab

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top