WONOSOBOZONE - Saat ini dunia kriminalitas Indonesia sedang
dihebohkan dengan maraknya para begal kendaraan bermotor yang terus mengintai
terlebih insiden yang terjadi akhir-akhir ini yaitu pelaku begal motor yang
tertangkap warga kemudian dibakar hidup-hidup.
Maraknya kejadian pencurian kendaraan juga terjadi di wilayah hukum Kecamatan
Sukoharjo membuat jajaran kepolisian sector (Polsek) setempat berinisiatif
menggelar razia. Bersama satuan lalu lintas (Satlantas) Polres Wonosobo, anggota
Polsek Sukoharjo terjun langsung merazia para pengendara motor yang melintas di
depan Kantor Camat Sukoharjo, sepanjang Kamis (26/2). Dari 75 kendaraan
bermotor yang terjaring, sebanyak 8 di antaranya mendapat surat tindak
pelanggaran alias tilang, sedang 67 lainnya diberikan teguran dan
pembinaan.
Kapolsek Sukoharjo, AKP Adhi Sayogo ketika ditemui di
sela razia mengemukakan alasan digelarnya operasi. Selain sebagai upaya
antisipasi maraknya pencurian kendaraan, razia tersebut juga bertujuan untuk
meredam praktek berkendara tidak disiplin para pengguna kendaraan di wilayah
kerjanya. Pihaknya mengaku prihatin
dengan masih banyaknya pelajar yang mengendarai sepeda motor secara
ugal-ugalan, sehingga berpotensi membahayakan diri dan orang lain. Demi kelancaran operasi kendaraan tersebut,
Adhi mengaku telah melakukan koordinasi intensif dengan Camat Sukoharjo,
Mulyono.
Dari komunikasi dengan pihak Kecamatan, Adhi mengaku
mendapat masukan berupa gagasan pembangunan Pos Pengamanan Terpadu di jembatan
Sanggaluang, yang merupakan jembatan penghubung Kecamatan Sukoharjo –Leksono,
dan Jembatan Sempol, yang menghubungkan Sukoharjo dengan Banjarnegara.
Selain dukungan dari pihak Kecamatan, Adhi juga
mengklaim bahwa kegiatan jajarannya mendapat apresiasi positif dari masyarakat
Sukoharjo. Beberapa warga mengaku
terganggu dengan adanya sepeda motor yang telah diganti knalpot sehingga
bersuara bising, sehingga bahkan meminta agar operasi serupa digelar lebih intensif.
RTA
sumber: Wonosobokab
0 komentar:
Posting Komentar