WONOSOBO ZONE - Jembatan krakal yang berada di jalur alternative Wonosobo - Temanggung terancam ambrol, setelah mengalami retak-retak pada pondasi di kedua sayapnya. Menurut Camat Kejajar Drs Supriyadi MM keretakan terjadi karena derasnya arus Sungai Serayu, yang akhir-akhir ini sering meluap akibat tingginya curah hujan. Ketika ditemui di kantornya, Senin (16/2), Supriyadi mengaku masih cukup khawatir dengan tingginya curah hujan yang melanda wilayah Kejajar.
Menurut Supri,
akibat tingginya curah hujan, aliran sungai Serayu meluap dan arusnya menjadi
sangat deras. Derasnya arus sungai yang berhulu di Tuk Bimo Lukar tersebut juga
membuat alur sungai jadi tidak sesuai dengan asalnya, karena air menghantam
tebing sungai tanpa bisa dikendalikan. Akibatnya, erosi di dinding sungai
membentuk alur baru di beberapa titik, termasuk di beberapa tebing penyangga
rumah warga, serta menjebol tanggul DAM yang baru dibangun BP DAS Serayu pada
November lalu. Pihak Kecamatan juga mencatat, 3 rumah di Kelurahan Kejajar,
serta sebuah rumah di Desa Gataksari kini terancam ambruk. Untuk penghuni rumah-rumah
tersebut, maupun warga di sekitar tebing sungai Serayu, pihak Kecamatan diakui
Supri telah meminta mereka untuk waspada dan mengungsi bila sewaktu-waktu
terjadi hujan berintensitas tinggi dan Sungai Serayu meluap.
Untuk langkah
antisipatif, Surpiyadi mengakui bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan
pihak-pihak terkait demi menormalisasi sungai Serayu. Selain meminta bantuan
alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten, warga masyarakat sekitar sungai
dibantu ormas dan SAR Kolodette dan SAR Scombet untuk bahu-membahu membersihkan
beberapa longsoran tebing sungai di beberapa titik.
0 komentar:
Posting Komentar