WONOSOBOZONE - Masa muda adalah waktunya
hura-hura, demikian stigma yang tertanam di benak kebanyakan remaja masa kini.
Mengisi akhir pekan dengan nongkrong di pinggir jalan, mainan handphone,
browsing situs-situs negatif, hingga chatting di media sosial menjadi kegemaran
baru yang kini jamak dijumpai di berbagai sudut kampung. Kebiasaan modern yang
sebenarnya lebih cenderung tanpa manfaat, bahkan efeknya bisa sangat negatif
untuk masa depan mereka.Menyikapi hal itu, Generasi muda anti kekerasan
(Gentira) Desa Kebrengan, Kecamatan Mojotengah merasa terpanggil untuk
merubahnya. Melalui perkumpulan rutin sekali seminggu, mereka mengajak para
remaja sebaya untuk akif mendalami Al Qur’an.
Ketika ditemui di rumahnya,
Minggu sore (21/3), Ketua gentira, Ruliyanto tampak masih merapikan tempat
deresan Al Qur’an. “Anggota gentira baru saja selesai membaca dan menyimak Al
Qur’an, serta diskusi seputar permasalahan remaja”, jelas Ruli. Sudah menjadi
kebiasaan rutin selama hampir 6 bulan terakhir, di setiap Minggu sore, mereka
memang mengadakan deresan Al Qur’an dan sharing
berbagai hal seputar kehidupan sehari-hari. Dengan kegiatan positif itu, Ruli
berharap, selain bisa lebih dekat dengan kitab suci, remaja Kebrengan juga
memahami arti dan makna yang terkandung di dalamnya. “Manfaatnya luar biasa,
karena setelah rutin menggelar deresan, perubahan sikap dan perilaku anggota
juga tampak lebih positif”, ungkap Ruli. Kebanyakan anggota pun mengakui hal
tersebut, semenjak mereka memahami satu demi satu ayat dalam Al Qur’an,
ternyata mampu membawa pada keinginan untuk selalu berbuat baik, serta
mengurangi aktivitas yang sia-sia dan cenderung negatif.
Ruli meyakini, dengan semakin
seringnya bersentuhan dengan Al Qur’an, anggota Gentira juga akan lebih paham
bagaimana seharusnya mereka mengisi hari-harinya agar lebih bermanfaat untuk
masa depannya, serta membentuk karakter yang bisa menjadi benteng diri dari
derasnya arus teknologi informasi yang kian sulit dibendung. “Makin cepat pula
mereka akan bisa khatam Al Qur’an, sehingga kelak bisa mengulanginya lagi”,
harap Ruli.Tak hanya deresan saja, tak kurang dari 30 anggota Gentira yang
hadir dalam forum juga diajak untuk saling bertukar pikiran, memecahkan
permasalahan mereka. Masalah-masalah ringan seputar kehidupan yang dijalani di
sekolah dan lingkungan sekitar dibahas bersama hingga ketemu solusi terbaik.
Menanggapi adanya kegiatan
positif yang diinisiasi para remaja kreatif dari Desa Kebrengan tersebut,
Kepala Dinas Sosial Agus Purnomo mengaku bangga dan sangat apresiatif. Ketika
ditemui Kamis (26/3), Agus menyampaikan harapan untuk Gentira, agar konsisten
dengan aktivitas-aktivitas mereka, yang selama ini telah mampu mewarnai
dinamika kehidupan sosial kemasyarakat di Kebrengan. Selain mendukung penuh deresan
Al Qur’an Minggu, Agus juga meminta agar para remaja Gentira juga lebih aktif
dengan kegiatan ekonomi produktif, sehingga membawa manfaat bagi kesejahteraan
masyarakat.
wonosobokab
0 komentar:
Posting Komentar