WONOSOBOZONE - Hujan deras selama 1 jam yang mengguyur kota
Wonosobo Jum’at, 24 Maret siang, mengakibatkan longsor di Kampung Semagung Kelurahan
Jaraksari, tepatnya di RT.15 RW.5 dan merenggut nyawa seorang ibu muda.
Menurut Kepala Kelurahan Jaraksari, Nuri
Utomo, hujan deras yang mulai mengguyur wilayah kota Wonosobo selepas sholat Jum’at
ini, mengakibatkan longsor di Kampung Semagung Kelurahan Jaraksari. Akibatnya seorang
ibu muda, Laila Musbechi (31) tewas akibat terkena material batu besar yang
longsor dari tebing setinggi 3 meter.
Meski tebing yang longsor tidak terlalu
tinggi, namun akibat material yang dibawa, seperti lumpur, batang pohon dan
batu cukup banyak, membuat dinding rumah yang terbuat dari batako jebol. Diduga
akibat terkena reruntuhan tembok ini, Laila yang saat kejadian sedang makan
siang di dalam rumah, tidak bisa menghindar dan langsung terkena reruntuhan
material. Akibatnya nyawa ibu dua anak ini tidak bisa tertolong dan tewas
seketika di lokasi.
Dari keterangan salah satu warga,
Sudarto, yang ikut mengevakuasi korban, saat kejadian, sekitar pukul 13.45 WIB,
anak pertama korban, Radit yang tercatat sebagai siswa kelas 4 SD ini sedang
membeli jajan di warung, sedang anak kedua, Ayu yang masih berusia 14 bulan
sedang tidur di kamar sebelah tempat kejadian. Adapun suami korban, saat ini sedang
bekerja, merantau di Kalimantan.
Menurut Sudarto, posisi korban saat ditemukan
sudah meninggal dengan posisi tubuh tertimbun material lumpur dan batu. Posisi
tebing sendiri ada di belakang rumah korban. Selama hampir 30 menit ia bersama
beberapa warga dibantu aparat TNI dan POLRI yang langsung datang ke lokasi
kejadian, melakukan proses evakuasi dengan hati-hati. Hal ini dilakukan
mengingat masih ada satu anggota keluarga yang ada di dalam rumah serta kondisi
bangunan yang rawan ambruk, disebabkan beberapa material yang masuk ke dalam rumah.
Setelah berhasil dievakuasi korban langsung
dibawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) untuk diotopsi dan dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut. Sementara kedua anak korban, saat ini dalam kondisi baik dan sementara
dirawat warga setempat.
Dari keterangan Nuri Utomo, Laila ternyata
belum tercatat sebagai warga Jaraksari. Almarhum masih tercatat sebagai warga
Pagerkukuh. Rumah yang ditempati belum lama dibeli keluarga ini. Rencananya
setelah suami pulang dari Kalimantan, mereka akan segera mengganti data
kependudukan sebagai warga Jaraksari.
Nuri menambahkan, selain korban nyawa,
kerugian yang timbul akibat rusaknya dinding rumah dan beberapa perabot rumah
tangga ditaksir tak kurang dari 10 juta rupiah. Selain dinding selebar 4 meter
dan tinggi 3 meter yang jebol, material
longsor tersebut juga membuat sebuah tempat tidur, almari, dan kasur yang ada
di dalamnya rusak berat dan tak dapat dipakai lagi. Atas kejadian tersebut,
Nuri mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan Wonosobo.
Menurutnya, kejadian serupa kerap terjadi di
daerah ini. Hal ini dimungkinkan akibat gemburnya tanah. Banyaknya tanaman
pisang di lereng tebing membuat kondisi tanah menjadi lunak dan tak mampu
menahan air dari atas. Hal itu, menurut Nuri akan segera dievaluasi, dan
kemungkinan akan dilakukan penggantian tanaman pisang dengan tanaman keras.
Untuk antisipasi longsor susulan yang masih berpotensi terjadi, Nuri juga
menghimbau warga sekitar untuk mengawasi kondisi tebing ketika hujan deras
mengguyur dan selalu meningkatkan kewaspadaan dini warga terhadap bencana alam. (Ard)
0 komentar:
Posting Komentar