WONOSOBO ZONE –
Peminat batu aji atau akik yang membanjiri pameran selama tiga hari di kompleks
taman Selomanik Wonosobo ternyata menjadi jalan rezeki bagi para pengerajin dan
kolektor yang mengkuti ajang tersebut. Betapa tidak, rata-rata per harinya,
omzet penjualan akik tembus Rp30juta dan terus meningkat pada hari ke dua dan
ke tiga.
“Pada hari pertama kami mencatat transaksi
lebih dari Rp 30 juta, kemudian naik menjadi Rp40 juta dan di hari terakhir
ini(22/3) sudah tembus Rp30 juta pada pukul 5 sore. Mungkin bisa tembus Rp 50
juta pada penutupan jam 10 malam nanti,” tutur Widi kasir di pameran tersebut.
Sistem kasir yang diberlakukan pada pameran,
selain untuk menjaga keamanan transaksi, juga diharapkan seluruh transaksi
tercatat rapi dan pedagang bisa focus pada penjualan tanpa harus memegang uang.
Widi menilai bahwa tempat yang digunakan pada pameran pertama tersebut ternyata
tidak cukup menampung pengunjung yang jumlahnya ditaksir hingga ribuan per
harinya.
“Dari mulai bapak-bapak hingga anak SD banyak
yang tertarik dan membeli, kami berharap kedepannya bisa mengadakan kembali di
tempat yang lebih luas. Untuk pedagang kami buat aturan harus terdaftar
meskipun berada di luar gedung sehingga aman dan tertib.,” imbuh Widi yang juga
pengurus komunitas pecinta batu aji Wonosobo itu.
Dari pengamatan Widi, salah satu penjualan
terbesar tercatat di hari ke dua yakni ada dua pembeli yang membeli dengan total
Rp5 juta dan lainnya membeli sebuah akik dari Sudarman seharga Rp3 juta.
Sementara lainnya berkisar dari Rp50.000 hingga ratusan ribu. Sebanyak 24
peserta pameran tidak hanya menyediakan batu akik jadi, tetapi juga bahan,
liontin, emban atau cincin, dan juga borongan.
“Bahkan karena sudah hari terakhir dan hendak
ditutup, ada salah seorang penjual yang menjual secara borongan dengan harga
Rp5 juta untuk 50 buah akik,” tukas Widi.
Sigit Sukarsana kepala Dispartabud yang juga
mengunjugi pameran mengaku bangga dengan capaian dari acara yang digelar
pertama kali di Wonosobo itu. Sigit berharap kedepannya pameran bisa diadakan
kembali di tempat yang lebih luas seperti Gedung Korpri dan bisa menampung
lebih banyak peserta dan pengunjung.
“Jika diadakan kembali, saya berharap bisa
memakai tempat yang lebih besar dan melihat peluang yang bagus secara wisata
dan ekonomi karena banyak pengunjung luar daerah juga,” tutur Sigit yang
mengajak putranya melihat berbagai koleksi dan tengah hunting batu kesukaannya.
(win)
golokalmagz.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar