WONOSOBOZONE - Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang digelar Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Rabu (25/3) menyepakati 7 program prioritas untuk dilaksanakan pada Tahun 2016. Percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran menjadi salah satu prioritas utama, mengingat hingga akhir 2014 lalu, Kabupaten Wonosobo masih menyandang predikat sebagai Kabupaten termiskin di Jawa Tengah. Bupati, HA Kholiq Arif yang memimpin langsung Musrenbang RKPD tersebut menegaskan, baik dari unsur eksekutif, legislatif, hingga perwakilan organisasi kemasyarakat yang turut dalam forum tersebut agar memahami fokus dan program prioritas yang disepakati.
Selain mempercepat pengurangan kemiskinan, Kholiq juga meminta 6 program prioritas lain tetap menjadi fokus perhatian. Keenamnya, disebut Bupati meliputi peningkatan potensi dan daya saing daerah melalui optimalisasi sumber daya berbasis potensi kewilayahan, peningkatan kualitas hidup masyarakat dengan meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan dasar masyarakat, serta peningkatan aksesibilitas melalui peningkatan infrastruktur. Jalan Kabupaten, jalan antar desa, air bersih, sanitasi lingkungan serta infrastruktur kawasan pedesaan dan perbatasan disebut Kholiq sebagai objek infrastruktur penting yang harus segera dibenahi.
Tak kalah penting, upaya pelestarian lingkungan hidup untuk menguatkan daya dukung lingkungan terhadap kelestarian alam, dengan meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat untuk mengurangi potensi ancaman bencana, menurut Kholiq juga menjadi bagian dari 7 prioritas utama. Program pembangunan di Kabupaten Wonosobo, menurut Kholiq memang tak dapat dilepaskan dari upaya menjaga keseimbangan lingkungan, mengingat telah dideklarasikannya Wonosobo Kota Hijau. Dua program prioritas lain, dikatakan Bupati adalah optimalisasi proses reformasi birokrasi dengan meningkatkan kualitas penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik, dan peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat.
Ketujuh program prioritas yang akan menjadi fokus pembangunan Kabupaten Wonosobo di Tahun 2016 tersebut ditanggapi positif oleh Kepala seksi statistik, data dan infrastruktur Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Eko Sri Darminto SH. Khusus di program pengurangan kemiskinan, Eko menyoroti masih tingginya disparitas antara Kabupaten Wonosobo dengan angka kemiskinan Provinsi Jawa Tengah. Dari data Tahun 2013, Eko menyebut bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Wonosobo masih di angka 22,08 %, jauh lebih tinggi dari Provinsi Jateng yang ada di angka 14,44 %. Untuk Tahun 2016, Provinsi Jawa Tengah bahkan memiliki target mereduksi angka kemiskinan hingga mencapai 8,60 % sampai 8,35 %. Karena itulah, agar terwujud sinkronisasi antara program pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten, sasaran prioritas yang telah ditetapkan dalam Musrenbang RKPD wajib dipahami dan direalisasikan sesuai kesepakatan semua peserta.
Harapan Eko itu selaras dengan tujuan Bappeda Kabupaten Wonosobo menggelar Musrenbang. Menurut Kepala Bappeda, Drs Amin Suradi MSi, forum Musrenbang memang digelar untuk menyatukan visi dan misi, serta menjadikannya sebagai acuan kerja setiap SKPD di Tahun 2016.
Peserta Musrenbang menanyakan sinkronisasi hasil Musrenbang dengan realisasi di lapangan |
0 komentar:
Posting Komentar