WONOSOBO ZONE - Pergantian siang dan
malam yang selalu terjadi setiap hari memang mengisyaratkan pergantian
peristiwa yang terus terjadi dalam kehidupan manusia. Terkadang ada di atas,
terkadang juga ada di bawah. Terkadang kehidupan terasa menyenangkan juga
kadang terasa menyedihkan. Begitulah, hidup membawa kita pada berbagai
persoalan, silih berganti, dan itu akan selalu terjadi sepanjang hidup kita.
Karena itulah, bagaimana kita menyikapi setiap peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan kita.
Pasti ada sebuah
hikmah di balik peristiwa yang kita alami karena itulah kehidupan. Seperti yang
dialami Mubaidi, pria 46 Tahun warga RT 1 RW 1, Dusun Sijabung, Desa
Pengarengan, Kecamatan Kalibawang yang mengalami lumpuh akibat kecelakaan. Sebelum
kecelakaan peristiwa itu terjadi, Mubaidi pernah memiliki istri, namun kelumpuhan
yang disebabkan oleh kecelakaan tunggal pada 2 November 18 tahun silam itu
membuat keluarganya tak bisa dipertahankan. Pada Tahun 2000, Mubaidi berpisah
dengan istri dan hidup seorang diri karena keduanya juga belum dikaruniai
momongan. Kini, dalam keadaan tak berdaya, Mubaidi hanya mengandalkan kedua
saudaranya yang tinggal tak jauh dari rumah, untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Namun di balik
kondisi mengenaskan yang menimpa dirinya, Mubaidi ternyata mengambil hikmah
luar biasa. Meski lumpuh, mubaidi berusaha mengisi hari-harinya di atas tempat
tidur sederhananya dengan menghafal Al Qur’an dan mengembangkan bakat menulis
kaligrafi. Dalam lima tahun terakhir, Mubaidi mengaku telah hafal 29 Juz dalam
Al Qur’an, dan berharap segera menuntaskannya dalam waktu dekat.
RTA
wonosobokab
0 komentar:
Posting Komentar