WONOSOBOZONE - Program
swasembada pangan dalam jangka waktu tiga tahun pemerintah melibatkan semua
sector pemerintahan dan masyarakat.
Tidak ketinggalan jajaran TNI diikutkan dalam program tersebut baik dari
tingkat pusat sampai dengan tingkat desa.
Melalui berbagai cara ditempuh guna swasembada pangan bisa tercapai.
Seperti yang
dilalukan oleh Kodim 0707 Wonosobo
bekerja sama dengan dinas pertanian kabupaten melaksanakan berbagai macam
kegiatan yang berkaitan dengan masalah pangan.
Salah satunya adalah diadakan pelatihan pengolahan padi dari mulai
penyiapan lahan, cara pemilihan bibit yang unggul, system tanam yang baik,
perawatan sampai dengan panen, itu semua dipelajari baik secara teori maupun
praktek secara langsung dilapangan.
Dibawah kendalai
Kapten Inf Kusno Miharto Pasi Ter Kodim beserta anggota Babinsa melaksanakan
cara penanaman padi yang baik bertempat di lahan milik dinas Pertanian. Ini dilaksanakan dibawah bimbingan dinas
pertanian dan PPL yang ada dijajaran Wonosobo.
Legowo”
di ambil dari bahasa jawa yang berasal dari kata “Lego” yang berarti
Luas dan “Dowo” yang berarti panjang. Tujuan utama dari Tanam Padi
dengan Sistem Jajar Legowo yaitu meningkatkan populasi tanaman dengan cara
mengatur jarak tanam dan memanipulasi lokasi dari tanaman yang seolah-olah
tanaman padi berada di pinggir (tanaman pinggir) atau seolah-olah tanaman lebih
banyak berada di pinggir.
Yang berdasarkan
pengalaman, tanaman padi yang berada di pinggir akan menghasilkan produksi padi
lebih tinggi dan kualitas dari gabah yang lebih baik, ini dikarenakan tanaman
padi di pinggir akan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak. Itulah
sebabnya sistem jajar legowo menjadi salah satu pilihan dalam proses
meningkatkan produksi gabah.
Dalam kesempatan
tersebut Ir. Cuk Siswanto Kabid Tanam pangan menerangkan. keuntungan dengan cara jajar legowo adalah
mudah dalam perawatannya seperti penyiangan, pemberian pupuk. Berkurangnya tingkat kelembaban pada
tanaman, ini berdampak pada berkurangnya
serangan hama. Dengan adanya baris yang kosong menyebabkan serangan hama tikus
berkurang karena tikus menyerang padi
itu ditengah sementara karena ada baris yang kosong dianggap pinggir semua. Serangan hama kurang maka dapat meningkatkan
hasil produksi sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani antara 30 – 50 %.
Disamping dengan
system jajar legowo juga dalam tanam menggunakan tanam bibit pada usia
muda, yaitu antara umur 10 sampai dengan
15 hari. Manfaatnya adalah menghemat
waktu, pada umumnya petani menanam pada usia 30 sampai dengan 40 hari. Karena tanaman masih muda maka cepat adaptasi
dan tunas tumbuh lebih banyak. Sehingga
berdampak pada jumlah hasil produksinya pun ikut bertambah. Dengan system ini bisa lebih hemat bibit
karena dalam satu tanam cukup dua benih saja. Sedangkan jika menggunakan system
lama kita harus tiga bibit bahkan ada yang sampai 5 batang bibit. Sehingga untuk 1 ha cukup 10 kg sedang pada
umumnya biasanya antara 30 sampai 50 kg.
Ahmad ridho, S.Kom
0 komentar:
Posting Komentar