WONOSOBO ZONE - Marfu’ah tak pernah
membayangkan sebelumnya, bisa ke ibukota Jakarta dan menerima penghargaan dari
Universitas Indonesia. Wanita ramah yang pernah 2 periode menjabat sebagai Kepala
Desa Kebrengan, Kecamatan Mojotengah tersebut awalnya hanya bertekad untuk bisa
menanggulangi adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa beberapa
kaum perempuan di Kebrengan. Dibantu Basis Komunitas (Baskom) Desa dan Generasi
Muda Anti kekerasan (Gentira) Kebrengan, Marfu’ah mendirikan Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) Annisa, mewadahi puluhan korban KDRT untuk diberikan pelatihan
wirausaha kecil berupa pengolahan singkong menjadi tepung mokaf dan aneka jenis
makanan ringan.
Tak disangka, tiga
tahun berselang, sejak awal 2012, kini usahanya mengalami perkembangan
menggembirakan. Anggota KUBE Annisa kini telah berjumlah 17 orang ibu rumah
tangga, dan semakin bertambah, tak hanya para korban KDRT saja. Ketika
dikunjungi Kadinsos Agus Purnomo SH SSos MSi di rumahnya, Senin (9/3), Marfu’ah
tampak tengah menemani 7 anggota KUBE Annisa mengemas beragam panganan berbahan
dasar mokaf. Combro, tiwul instan, tepung mokaf, kue kering, dan klethuk adalah
beberapa produk yang menjadi andalan KUBE Annisa, dan laris manis di pasaran.
“Sekarang, para
penjual bahkan sudah mulai datang sendiri mengambil produk kami”, jelas
Marfu’ah. Kondisi tersebut sangat berbeda dibandingkan dengan pada awal
pendirian usaha mereka, di mana para anggota harus keliling memasarkan
produk-produknya sendiri. “Berkat bimbingan dari Dinas Sosial dan Dinas
Koperasi UMKM Kabupaten Wonosobo, kami bisa lebih maju”, ungkap Marfu’ah
semringah. Penghargaan berupa Juara Ke 2 Wirausaha Mikro Sosial dari UKM Center
UI dan Citibank, yang diterima pada akhir Februari silam, dikatakan Marfu’ah
juga semakin memotivasi ia dan rekan-rekan untuk bisa berkembang.
Perkembangan
menggembirakan KUBE Annisa tersebut menurut Kadinsos Agus Purnomo layak
mendapat apresiasi. Pihak Dinsos sendiri, menurut Agus memang berupaya untuk
mendorong kelompok usaha bersama di Desa Kebrengan agar bisa berkembang lebih
maju lagi. Agus bahkan mengungkapkan harapan, agar ke depan, para ibu di
Kebrengan bisa semakin giat dalam berusaha, demi mewujudkan cita-cita
menjadikan Kebrengan sebagai sentra olahan ketela di Kabupaten Wonosobo. Dengan
semakin pesatnya produksi KUBE Annisa, Agus meyakini di Kebrengan tidak akan
terjadi lagi KDRT, karena para ibu sudah bisa turut membantu suami mereka
mencari nafkah. “Akar permasalahan KDRT umumnya adalah soal ekonomi, sehingga
dengan bertambahnya pendapatan keluarga dari usaha para istri di rumah,
keluarga pun semakin tenang dan harmonis”, tegas Agus.
Ke depannya, Agus
mengaku siap memfasilitasi kebutuhan KUBE Annisa, terutama untuk mendukung
perkembangan usaha. “Bila memang membutuhkan tambahan modal, atau peralatan
produksi, Dinsos akan berupaya menyampaikan kepada pihak perbankan, agar
mengucurkan kredit berbunga rendah untuk UMKM, dan membantu peralatan usaha”,
tutup Agus.
wonosobokab
0 komentar:
Posting Komentar