WONOSOBOZONE - Usaha mikro pembuatan tiwul instan, yang dirintis Lilik Tri Rahayu, di Dusun Kawista, Desa Adiwarno Selomerto mendapat dukungan dari lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LPPM) Unsoed Purwokerto. Dukungan tersebut, diperoleh Lilik setelah pada Minggu (17/4), Tim LPPM Unsoed bertemu langsung dengannya dan 2 pengusaha UKM lain, di Rumah Makan Dieng. Dari pertemuan tersebut, Lilik mengaku pihak Unsoed melalui LPPM nya menegaskan kesiapan untuk memberikan pendampingan usaha, mulai awal 2017 mendatang. "Awalnya kami memang mengusulkan agar dibantu pengadaan mesin pengering untuk meningkatkan kapasitas produksi tiwul instan," ujar Lilik ketika ditemui seusai pertemuan. Selain Lilik, turut serta dalam pertemuan tersebut pemilik usaha pengolahan purwaceng dari Sikunang, Kejajar Uswatun Khasanah, dan pengelola UKM Tiwul Instan Lipursari, Leksono Maria Boniok.

Selama ini, Lilik mengakui potensi pasar tiwul instan produksinya cukup besar. Bahkan untuk memenuhi pesanan yang masuk, Lilik mengaku kewalahan, lantaran kapasitas produksinya masih kecil. "Faktor cuaca yang menjadi kendala untuk pengeringan bahan baku tiwul instan, karena sampai saat ini memang masih mengandalkan sinar matahari," jelas Lilik yang telah memulai usaha sejak 2008 tersebut. Dengan adanya rencana dari LPPM Unsoed untuk membantu pengadaan alat pengering, Lilik optimis, usaha tiwul instan yang kini pasarnya sudah sampai ke beberapa kota besar di luar Wonosobo akan semakin maju. "Target kami tiwul instan ini bisa menembus hypermarket dan bahkan apabila memungkinkan bisa ke arah ekspor," tegas Lilik.

Dukungan LPPM Unsoed pada upaya pengembangan tiwul instan produksi Adiwarno, ditegaskan oleh Santi Dwi Astuti. Dosen program studi Ilmu dan teknologi pangan Fakultas Pertanian tersebut mengatakan pihaknya memang memiliki komitmen membantu sektor UKM di Wonosobo. "Sebelumnya kami juga telah mendampingi UKM pengolahan jamur dan carica," jelas Santi. Hal itu, menurutnya tak lepas dari tri darma perguruan tinggi, yang meliputi pendidikan penelitian dan pengabdian masyarakat. Semakin banyaknya usaha kecil yang dibantu, diyakini Santi akan mampu memicu pertumbuhan ekonomi daerah. "Termasuk industri tiwul instan, kami meyakini prospeknya cerah dan apabila didukung peralatan yang memadai akan lebih cepat meluaskan pangsa pasar," tegas Santi. Selain di Kawista, Adiwarno, Santi menyebut usaha sejenis di Lipursari Leksono juga bakal dibantu, mulai Tahun 2017 mendatang. "Kami juga berencana untuk melakukan pendampingan kepada produksi purwaceng Prasasti Dieng milik Ibu Uswatun Khasanah, sehingga kelak bisa dipasarkan dalam kemasan yang lebih variatif," pungkas Santi.

Terjalinnya kerjasama antara Unsoed dengan para pengusaha kecil Wonosobo diapresiasi Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agus Purnomo. Menurut Agus yang juga turut dalam pertemuan, potensi-potensi ekonomi kreatif di Wonosobo memang layak dikembangkan agar pasarnya semakin meluas. "Adanya pendampingan dari Unsoed, selain akan meningkatkan kualitas produk, juga saya harap bisa sampai pada upaya pengemasan agar ketika sampai di pasar tampak lebih menarik," tandas Agus.


0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top