WONOSOBOZONE - Dalam pembangunan selama ini, prosesnya hanya mendudukan anak sebagai obyek saja. Padahal apa yang menjadi kebutuhan anak harus terfasilitasi, jadi sekarang anak harus bisa menjadi subyek dalam pembangunan. Demikian disampaikan Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana PP dan PA Kabupaten Wonosobo, Junaedi, SKM, M.Kes, pada acara Fasilitasi Perlibatan Anak Dalam Pembangunan di Kabupaten Wonosobo. bertempat di Resto Ongklok, Senin-Selasa, 25-26 April2016.
Junaedi juga menyampaikan bahwa untuk mencapai apa yang diinginkan, agar anak bisa menjadi subyek. Pemerintah dalam berbagai kebijakan, yang salah satunya adalah melalui pembentukan forum atau wadah wadah partisipasi anak sebagai media untuk mendengarkan dan menyuarakan aspirasi, pendapat dan harapan anak, baik di tingkat masyarakat maupun dalam proses pembangunan. Di Kabupaten Wonosobo, Pemerintah dalam rangka pemenuhan hak hak anak dan untuk memberikan perlindungan anak secara optimal serta mempercepat terwujudnya Kabupaten Wonosobo Layak Anak, melaui Keputusan Bupati 10 Januari 2010 dibentuklah Forum Anak Kreatif Wonosobo (FORKOS) yang sampai saat ini telah mengalami 4 periode kepengurusan. Dimana keterlibatannya dapat memberikan kontribusi pembangunan di bidang anak. Junaedi juga menambahkan bahwa selama ini FORKOS masih kurang optimal, dimana FORKOS hanya memfasilitasi atau mendampingi anak usia sekolah yang bersekolah, tetapi bagaimana dengan anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Oleh karena itu perlu adanya pendampingan bagi mereka yang tidak bersekolah.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari oleh BP3AKB Provinsi Jawa Tengah, diikuti oleh 15 pelajar anggota FORKOS dan 15 SKPD dan Organisasi pengampu masalah anak di Kabupaten Wonosobo. dan dibuka oleh Kasubid Peningkatan Kualitas Hidup Anak BP3AKB Provinsi Jawa Tengah, Jarot Sri Nugroho.
Pada kesempatan itu jarot menyampaikan bahwa kegiatan Inisiasi Perlibatan Anak Dalam Pembangunan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas partisipasi anak, melalui peningkatan kapasitas anak serta mendorong para pemangku kebijakan, untuk menghargai dan mengambil inisiatif dalam pelibatan anak pada setiap pengambilan kebijakan terkait anak.
Selain itu, selama 2 hari para peserta diberi materi tentang hal yang berkaitan dengan anak oleh Yuli Setyanto dari Yayasan Setara dan Pulus Wujiran dari YKKS/Kompas Semarang.
0 komentar:
Posting Komentar