WONOSOBOZONE -Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo Eko Sutrisno Wibowo menyebut volume sampah di TPA Wonorejo yang kini mencapai 56.000 ton lebih harus menjadi pemikiran serius semua pihak. Terlebih, kondisi tersebut bukannya berkurang melainkan terus bertambah tak kurang dari 180 meter kubik per hari. “Tak hanya pemerintah, persoalan sampah juga perlu menjadi perhatian seluruh elemen masyarakat, mengingat kita punya tujuan sama, menuju Indonesia bebas sampah 2020,” ungkap Eko ketika menyampaikan orasinya di acara resik-resik kutha Wonosobo bersama jajaran forkopimda, pengiat lingkungan dan organisasi wanita se-Wonosobo, Jumat pagi (8/4).
Dengan keterlibatan aktif semua elemen masyarakat , Eko meyakini masalah sampah di Kota Wonosobo akan jauh lebih mudah diatasi.Melalui acara resik-resik kutha bersama tak kurang dari 1000 orang, yang digelar dalam rangka peringatan Hari Kartini ke 137 tersebut, Eko juga berharap ada peningkatan kesadaran di kalangan warga masyarakat, khususnya Kota Wonosobo agar mulai merubah kebiasaan membuang sampah sembarangan. “Upaya bersama-sama unsur pimpinan daerah yang melibatkan ribuan orang ini, di hampir semua sudut Kota Wonosobo semoga akan mampu menggugah warga masyarakat untuk membiasakan diri hidup bersih dan sehat,” imbuh Sekda.
OPD terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan maupun Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, juga diimbau Eko untuk menindaklanjuti upaya mengatasi permasalahan sampah di Wonosobo secara lebih serius.Selaras dengan Sekda, Ketua Panitia Hari Kartini, Ny Wati Eko Sutrisno mengakui tema resik-resik Kutha yang dipilih pihaknya memang memiliki tujuan agar masyarakat Wonosobo kian peduli dengan adanya permasalahan sampah. “Kami mengajak tak kurang dari 1000 orang, selain dari seluruh OPD di lingkup Pemkab, juga melibatkan beberapa perusahaan seperti Bank BRI dan Bank Jateng Cabang Wonosobo,” urai Wati.
Keterlibatan banyak pihak tersebut, menurut Wati tak lepas dari terjalinnya komitmen kuat untuk bersama-sama memikirkan bagaimana agar Wonosobo terbebas dari permasalahan sampah. Ketua Persit Candra Kirana, Ketua Bhayangkari, sampai Ketua Periswara, menurut Wati juga turut berkontribusi di acara tersebut dengan mendonasikan beberapa jenis doorprize.
Upaya menyadarkan masyarakat agar mulai berpikir serius soal sampah juga disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Muawal Soleh. Menurut Muawal, kondisi TPA Wonorejo saat ini telah masuk dalam kategori mengkhawatirkan. “Apabila tak diatasi sedini mungkin, kelebihan kapasitas yang terjadi bisa membahayakan,” terang Muawal. Pihaknya sendiri, disebut Muawal telah berupaya menggagas beberapa wacana untuk mengatasi persoalan sampah di Wonosobo. “Yang tengah kami upayakan adalah mengajak tiap Kecamatan membuat TPS 3R atau Tempat Pembuangan Sementara yang dilengkapi fasilitas reduce, reuse dan recycle,” terang Muawal.
Selain itu, Muawal juga mengaku masih terus mendorong Desa maupun Kelurahan untuk membuat Bank Sampah. “Upaya lain adalah dengan mengagas pendekar lingkungan di tiap kecamatan, yang akan bertugas sebagai agen sosialisasi penanggulangan masalah sampah ke setiap desa,” pungkas Muawal.
0 komentar:
Posting Komentar