WONOSOBOZONE - Suasana diskusi di ruang flamboyan, RSUD Setjonegoro Wonosobo mendadak kacau balau. Percikan api dari salah satu alat listrik memicu kebakaran yang akhirnya tak dapat dipadamkan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Para petugas medis yang tengah berdiskusi di ruangan pun akhirnya berlarian keluar ketika api mulai membesar. Beberapa orang di antara mereka langsung memanggil pemadam kebakaran Kabupaten agar secepatnya datang ke lokasi, mengingat asap pekat mulai memenuhi ruangan di lantai 4 RSUD.
Puluhan pasien yang tengah menjalani rawat inap di bangsal Flamboyan akhirnya berhasil dievakuasi petugas, termasuk beberapa yang mengalami henti jantung juga langsung mendapat penanganan oleh tim Code Blue Setjonegoro. Kepanikan luar biasa yang terjadi pada Kamis siang (7/4) tersebut, bukanlah kejadian sesungguhnya. Kepala unit Manajemen Faktor Keselamatan (MFK) RSUD Setjonegoro, Sagiman menerangkan pihaknya tengah menggelar simulasi penanggulangan kebakaran. "Bagian dari antisipasi pihak rumah sakit, apabila sewaktu-waktu kebakaran benar-benar terjadi di RSUD Setjonegoro," terang Sagiman.
Untuk keperluan simulasi tersebut, Sagiman mengatakan pihaknya melibatkan semua unsur di rumah sakit, mulai dari petugas Medis, paramedis sampai tenaga kebersihan. "Agar semua juga siaga dan paham apa yang mesti mereka lakukan ketika muncul kebakaran sewaktu-waktu," terang Sagiman lebih lanjut.
Adanya simulasi selama hampir 1 jam tersebut sempat menimbulkan kepanikan di kalangan pasien baik yang dirawat inap maupun yang tengah mengantre rawat jalan. Mereka tampak langsung berlarian keluar gedung RSUD begitu sirine tanda kebakaran berbunyi. "Kaget sekali dan mengira rumah sakit benar-benar terbakar," kata Mujiyono (40), pasien rawat jalan asal Kertek yang tengah menunggu giliran periksa. Ia dan beberapa pasien lain yang mengalami kepanikan serupa akhirnya masuk lagi ke rumah sakit setelah ditenangkan petugas keamanan.
0 komentar:
Posting Komentar