WONOSOBOZONE - KAPOLRES Wonosobo,
AKBP Aziz Andriansyah, S.H.,S.I.K.,M.Hum., meminta, sebagai bagian dari masyarakat, semua harus mampu
berperan dan berkontribusi dalam memberantas peredaran narkoba di Wonosobo,
sekaligus mencegah dan menyelamatkan pengguna narkoba, dimulai dari lingkungan
keluarga yang merupakan langkah awal dalam mewujudkan hidup sehat tanpa
narkoba. Hal ini disampaikannya dalam upacara gabungan terpadu,
yang digelar Senin, 18 April di Alun-Alun kota Wonosobo.
Menurutnya, langkah ini bisa dilakukan bersama dengan membangun budaya saling asah, asuh, asih
dalam keluarga, karena dari sini, awal dari dimensi pencegahan dan akan menyelamatkan pengguna narkoba
secara global. Hal ini sangat penting, jika dilihat dari data, masih adanya temuan 4
kasus pidana penyalahgunaan narkotika di wilayah Wonosobo selama bulan Maret
2016.
Terkait hal ini, upaya masif dilakukan pihaknya,
diantaranya belum lama ini POLRES Wonosobo telah memfasilitasi test urine bagi jajaran pejabat di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo, yang dilanjutkan oleh seluruh jajaran
pejabat di lingkup POLRES Wonosobo.
Melalui operasi penanggulangan pengedaran narkoba di Wonosobo,
bertajuk BERSINAR atau berantas sikat narkoba, pihaknya beserta pihak-pihak
terkait, sangat bersungguh-sungguh untuk memberantas narkoba di Kabupaten
Wonosobo. Selaras hal ini, Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) juga terus-menerus dilaksanakan, sehingga bisa
menekan aksesibilitas maupun jaringan peredaran narkoba di Wonosobo.
KAPOLRES menambahkan, selain hal tersebut, beberapa
upaya yang telah dilakukan antara lain pada aspek pencegahan, telah dilakukan
upaya peningkatan ekstensifikasi dan intensifikasi komunikasi, informasi serta
edukasi, mulai dari kalangan usia dini sampai dewasa secara luas. Di sisi lain
telah diupayakan pula upaya membangun kesadaran, kepedulian dan kemandirian
masyarakat dalam menjaga diri, keluarga, serta lingkungannya dari bahaya
penyalahgunaan narkoba yang dilakukan secara swadaya, baik di lingkungan
pendidikan, lingkungan tempat kerja, maupun di lingkungan masyarakat.
Meski demikian, masih banyak hal yang membutuhkan
perbaikan dan upaya penyempurnaan, serta kerja keras semua pihak. Beberapa permasalahan
yang perlu mendapat perhatian adalah masih minimnya pelayanan rehabilitasi
medis maupun sosial, masih tingginya
peredaran gelap narkoba serta permasalahan stigma negatif atau pandangan
negatif masyarakat terhadap pengguna narkoba. Mereka masih dianggap sebagai
penjahat atau residivis yang dikucilkan oleh lingkungannya, bahkan keluarganya
sendiri. Terkait hal ini, saya mengajak kepada seluruh komponen masyarakat
untuk bersama-sama menyamakan persepsi dan merubah mindset terhadap pengguna
narkoba.
0 komentar:
Posting Komentar