WONOSOBOZONE - Guna memaksimalkan hasil panen sesuai harapan Pemerintah melalui Program Upsus. Dinas Pertanian Wonosobo menyelenggarakan pelatihan cara pengoperasian Mesin Panen. Peserta pelatihan berasal dari PPL Sukoharjo, Leksono, Selomerto, Kertek bertempat di halaman rumah Pelda Rohmat Senin(25/4). Sebagai narasumber Pelda Rohmat, Serda Tudiyono, Serda Aminudin ketiganya merupakan anggota Koramil-13/Leksono. Pelatiahan diberikan selama 2 hari terdiri dari teori dan praktek.
Pelda Rohmat memaparkan penggunakan mesin untuk memanen padi, petani dapat mengurangi bulir padi yang terbuang saat proses perontokan padi. Selain untuk memanen padi mesin ini juga sekaligus sebagai perontok bulir padi, batang padi yang masuk ke dalam mesin keluar hanya berupa jerami yang sudah hancur sementara gabah langsung ditampung ke dalam karung.
Selain dapat menghasilkan panen padi yang maksimal, dengan menggunakan mesin petani juga dapat mengirit waktu dimana mesin ini dapat memanen 5 jam perhektar yang dioperasikan oleh dua orang, mesin multi fungsi ini sangat membantu petani dimana sebelumnya menggunakan panen manual kehilangan bulir padi dirasa cukup tinggi. Untuk sementara mesin panen ini hanya digunakan di areal pesawahan yang keadaan tanahnya agak keras. Karena berat mesin sendiri lebih dari 1,5 ton, harga dipasaran Rp.130.000.000,-
"Mesin panen multifungsi ini sangat membantu petani, selain dapat menghasilkan panen yang maksimal juga dapat menghemat waktu, gabah dapat langsung keluar dan ditampung ke dalam karung, dengan waktu cepat sekitar tidak kurang dari lima jam panen lahan seluas satu hektar dapat selesai," ujar Rohmat.
Walau pun mesin panen sangat dibutuhkan dan membantu petani, namun tidak semua petani di Wonosobo dapat menggunakan mesin panen ini, selain karena harganya cukup mahal tidak semua petani dapat menggunakan mesin ini, butuh pelatihan untuk menggunakan mesin ini karena mesin ini banyak menggunakan instrumen alat yang belum diketahui oleh petani, diharapkan petani harus mengikuti pelatihan sebelum menggunakan mesin multifungsi ini.
"Belum semua petani menguasai mesin panen, masih banyak petani yang belum bisa mengoperasikan alat ini, kelemahan alat ini sulit dioperasikan jika musim hujan dimana sawah berlumpur, jika musim kemarau sawah menjadi kering dan mesin dapat dengan mudah dioperasikan, petani harus mengikuti pelatihan dulu untuk menjalankan mesin ini agar hasil panen bertambah maksimal," kata Rohmat.
(Pendim 0707/Wsb)
0 komentar:
Posting Komentar