Buruh gendong dan tukang pikul rentan terkena penyakit pegal linu dan hipertensi |
WONOSOBOZONE - Pemeriksaan kesehatan gratis bagi para buruh gendong dan buruh pikul yang biasa bekerja di Pasar induk Wonosobo kembali digelar. Tak kurang dari 120 mbok gendong dan tukang pikul mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan yang digelar di Balai RW Kampung Pencilsari, Kamis (14/4) tersebut. "Saya jadi tahu kalau ternyata tekanan darah saya cukup tinggi dan perlu mengurangi makanan yang terlalu asin," ungkap Kinem (50), mbok gendong asal Sendangsari, Garung ketika ditemui seusai pemeriksaan. Beberapa jenis obat yang diberikan oleh dokter secara gratis pun, diakui Kinem akan segera dia minum agar secepatnya tekanan darahnya kembali normal. "Biar tetap sehat dan bisa bekerja di pasar tanpa terganggu penyakit," jawab Kinem yang mengaku sudah 15 tahun hidup menjanda dengan 5 anaknya.
Keluhan terkait tekanan darah tinggi, atau dalam istilah medis lebih sering disebut Hipertensi tak hanya diungkap Kinem. Emi Hidayati, koordinator tim kesehatan dari Dinas Kesehatan yang digandeng panitia peringatan Hari Kartini ke-137 Kabupaten Wonosobo menyebut diagnosa hipertensi mendominasi hasil pemeriksaan para buruh gendong dan tukang pikul. "Kemungkinan disebabkan oleh kurang teraturnya pola makan dan jenis asupan makanan para buruh gendong," jawab Emi ketika ditanya penyebab banyaknya buruh gendong yang mengidap hipertensi. Selain penyakit yang bisa memicu stroke tersebut, dokter dari Dinkes dikatakan Emi, juga mendiagnosa penyakit nyeri otot dan persendian di kalangan buruh pasar. "Nyeri otot, pegal-pegal dan penyakit kulit cukup banyak juga, dan kami sudah siapkan obat-obatan yang mereka butuhkan," terang Emi.
Kelengkapan obat dan peralatan tim Bakti Sosial panitia Hari Kartini tersebut, dijelaskan Ketua pokja baksos, Sundiyah memang telah disiapkan secara matang. "Kami melibatkan lintas instansi dalam kegiatan ini, termasuk dari Badan Koordinasi KB Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (BKKB PP dan PA) Kabupaten, serta gabungan organisasi wanita (GOW)," ungkap Sundiyah. Dengan keterlibatan lintas instansi tersebut, Sundiyah mengakui tujuan pihak panitia untuk meningkatkan kualitas kesehatan para buruh gendong dan tukan pikul, lebih mudah dicapai.
Kasi PP dan PA, Suranti juga mengakui keterlibatan pihak BKKB PP dan PA dalam bakti sosial adalah dalam rangka mengetahui sejauh mana kondisi kaum perempuan pekerja kasar di pasar induk. "Selain terkait kondisi kesehatannya, melalui baksos ini kami juga berusaha mendalami apakah para buruh memerlukan intervensi pemerintah, utamanya untuk mereka yang ingin mandiri dengan membuka usaha," pungkas Suranti
0 komentar:
Posting Komentar