WONOSOBOZONE - Meneruskan tradisi tahunan, dan sebagai wujud telah rampungnya masa pendidikan, Sabtu (23/04), sedikitnya 24 siswa-siswi Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Kabupaten Wonosobo menjalani prosesi wisuda. Bertempat di Pendopo Kabupaten Wonosobo, wisuda yang dihadiri oleh Permadani Kebumen, Banjarnegara, Purworejo, Kota dan Kabupaten Magelang, Temanggung dan Rembang, serta beberapa pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Wonosobo, berlangsung khidmat dan artistik, khas budaya Jawa.
Berbalut busana tradisional Jawa, seluruh siswa dan para pengurus Permadani dengan penuh penghayatan melaksanakan berbagai ritual sebelum prosesi inti wisuda.
Menurut Ketua PERMADANI Kabupaten Wonosobo, H. Imam Mukhayat, untuk tahun 2016 ini, pihaknya berhasil meluluskan 24 siswa-siswi bregada XIII yang menempuh pendidikan selama enam bulan terhitung mulai 18 September sampai dengan 31 Maret 2016, bertempat di Kelurahan Wonosobo Timur.
Imam berharap agar generasi penerus budaya tradisional Jawa yang telah berhasil menamatkan pendidikannya mampu mengimplementasikan keluhuran budaya Jawa secara optimal di Masyarakat. Para siswa yang tergabung dalam Pawiyatan (jurusan) Panatacara dan Pamedhar Sabda tersebut nantinya akan berkiprah lebih banyak di ajang pernikahan dan berbagai acara yang berhubungan dengan ritual tradisional kejawen.
Imam menerangkan seserepan atau materi yang biasanya diajarkan dalam Pawiyatan Panatacara-Pamedhar Sabda Permadani diantaranya basa tuwin sastra jawi, kapanatacaran, kapermadanen, gladen mambiwara, penggeping wicara, busana jawi, ngadat atau tatacara, tata karma atau budi pakarti, padhuwungan, sekar lan gendhing, sekar setaman, cecawis pendadaran, cecawis paragan serta pendadaran sinerat dan paragon. Dalam setiap materinya terdapat kegiatan praktek atau gladen secara langsung, sehingga diharapkan materi yang disampaikan tidak hanya didengar tetapi dapat dipraktekkan dan dipahami untuk diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Sementara itu, Bupati Wonosobo melalui Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo, Samsul Maarif, berharap agar para wisudawan-wisudawati mampu menjadi duta bagi kelangsungan tradisi Jawa, khususnya di Kabupaten Wonosobo. Meski bukan guru, mereka yang telah lulus dari Permadani sudah selayaknya mampu memberi contoh, terutama dalam berperilaku khas orang jawa yang menjunjung tinggi nilai kehormatan dan unggah-ungguh atau kesopanan.
Senada dengan Samsul, Ketua Permadani Pusat, Suka Prayitna, meminta agar siswa yang lulus angkatan XIII ini, bisa menjaga adat istiadat jawa yang saat ini sudah hampir dilupakan, terutama di kalangan generasi muda dengan mendorong kecintaan mereka kepada budaya nasional yang adi luhur, dengan tidak menolak kebudayaan asing, namun memanfaatkannya untuk mengembangkan dan memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia dan yang terpenting adat budaya jawa tidak akan punah.
Dalam wisuda kali ini terpilih dua siswo pinunjul atau siswa terbaik, yakni Pria Kelahiran Blora 27 Tahun silam, Muhtar Sofyan Hidayat, yang kesehariannya adalah seorang Dosen Di UNSIQ, serta Wanita kelahiran Sleman 23 Tahun silam Anisah Rokhimatulkhair Atmajatiningtyas, yang merupakan Guru Sekolah dasar di Sariyoso. Keduanya diberikan penghargaan oleh Ketua Permadani Wonosobo.
0 komentar:
Posting Komentar