WONOSOBOZONE - Hanif Nafiah, gadis 14 Tahun asal Dusun Jojogan, Desa Tracap, Kecamatan Kaliwiro sudah 18 bulan terakhir tak mampu beranjak dari tempat tidurnya. Putri sulung pasangan Sugiyat-Suharti tersebut menderita kelumpuhan setelah kedua kakinya membengkak besar. Diagnosa dokter menjelaskan bahwa remaja yang masih tercatat sebagai siswi MTs Ngalian Wadaslintang itu terkena kelainan syaraf. Sementara pihak keluarga menduga, Hanif menderita kelumpuhan akibat tersengat ubur-ubur pada saat mengikuti karyawisata ke Pantai Pangandaran, awal Oktober 2013 lalu.
Ketika dikunjungi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo, Kamis (16/4), kondisi Hanif tampak sangat memprihatinkan. Tubuhnya tinggal tulang terbungkus kulit, sementara kedua telapak kakinya membesar begitu rupa. Sewaktu ditanya, apa yang tengah dirasakannya, gadis remaja berwajah manis itu mengaku kesakitan di sekitar perutnya. Nafasnya pun tersengal, sehingga sesekali ia harus dibantu dengan tabung oksigen. Suharti (40), ibu kandungnya mengaku terpaksa menyewa tabung oksigen itu demi membantu pernafasan putri tercintanya. Dari perbincangan dengan Kadinsos, diketahui bahwa ia dan suami telah mengupayakan secara maksimal untuk pengobatan Hanif.
"Pada saat pulang dari piknik 3 hari di Pangandaran, kondisi Hanif biasa saja, namun malam harinya badannya panas dan kaki tak dapat lagi digerakkan", tutur Suharti mengisahkan kronologis penyakit kakak dari Miftahul Muna (8) tersebut. Keesokan paginya, Hanif pun langsung dibawa periksa ke Puskesmas Kaliwiro. Oleh pihak Puskesmas, Hanif dirujuk untuk mendapat perawatan Intensif di RSUD Setjonegoro Wonosobo. Selama lima hari di RSU, sebenarnya Hanif hendak dirujuk ke RS Margono Purwokerto dan RS Dr Karyadi Semarang. Namun menurut petugas medis, kedua RS itu penuh dan tak mampu menampung Hanif.
Mendengar kondisi itu, ayah Hanif, Sugiyat (44) memutuskan untuk membawa putrinya pulang ke Tracap. Karena tak kunjung mendapat kepastian mengenai rujukan ke Purwokerto dan Semarang itulah kedua orang tua Hanif menempuh segala jenis pengobatan, termasuk ke ulama dan pengobatan alternatif. "Hasilnya masih nihil, meski kami sudah habis-habisan membiayai pengobatan Hanif" ungkap Sugiyat.
Beruntung, kondisi Hanif tersebut mendapat perhatian dari penggiat SBMI wonosobo, Maizidah Salas. Salas pula yang kemudian membuat surat pemberitahuan kepada Dinsos, Dinkes, Puskesmas hingga RSUD Setjonegoro Wonosobo. Melalui surat yang juga ditembuskan kepada Bupati dan Wakil Bupati itu, ia berharap Hanif akan bisa mendapat bantuan berupa perawatan gratis hingga sembuh. "Saya juga mengunggah kondisi Hanif di Media sosial agar pihak-pihak yang memiliki kepedulian bisa turut meringankan derita Hanif" kata Salas.
Melihat kondisi Hanif, Kadinsos Agus Purnomo mengaku sangat prihatin. Kepada TKSK setempat dan Kades Tracap, Agus mewanti-wanti agar mereka segera membantu pengurusan administrasi BPJS Hanif. "Dengan BPJS, Hanif akan bisa dirawat gratis di rumah sakit manapun" jelas Agus.
1,5 Tahun Tergolek di Tempat Tidur, Hanif Ingin Segera Sembuh |
0 komentar:
Posting Komentar