WONOSOBOZONE
- Hasil
rapat koordinasi pengelolaan pupuk bersubisidi yang dilangsungkan beberapa
waktu lalu menyimpulkan bahwa realisasi penyerapan pupuk bersubsidi di
Kabupaten Wonosobo dinilai masih sangat rendah karena penyerapan Bulan Februari
2015 masih 43,35 %. Sementara rekomendasi Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan
Provinsi Jawa Tengah yaitu minimal 85 %.
Sedikitnya ada lima jenis pupuk
yang daya serapnya rendah. Yaitu Urea, yang baru terserap 2.893 ton atau 16,63
%, SP36 terserap 2.986 ton atau 9,52%, ZA 2.830 ton atau 14.24 %, NPK terserap
5.178 ton atau 15,11 %, dan pupuk organic baru terserap 253 ton, atau 6,17 %.
Penyebab rendahnya daya serap
pupuk di Wonosobo antara lain adalah belum tibanya waktu tanam dan belum banyak
dibutuhkannya kelima pupuk jenis
tersebut serta banyaknya petani yang tak lagi aktif menjadi pemicu faktor
rendahnya penyerapan pupuk bersubisidi.
Dari rakor yang dihadiri pula
Dispertan Provinsi Jateng anggota KP3 Kabupaten/ Kecamatan, tim verifikasi dan
validasi Kabupaten, serta produsen dan distributor hingga perwakilan pengecer
pupuk bersubsidi tersebut juga merekomendasikan perlunya kecepatan penyusunan
rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) Tahun 2016. RDKK yang harus
diselesaikan pada bulan April 2015 tersebut harus sudah memuat data seluruh
petani dengan hamparan areal kurang dari 2 hektare, serta melampirkan foto copy
KTP dan mencantumkan NIK.
beritajateng.net |
0 komentar:
Posting Komentar