WONOSOBOZONE - Nasib naas dialami
keluarga Efendi (45), warga Blok B-21 RT 4 RW 10, Perumahan Permata Hijau,
Kelurahan Mudal, Kecamata Mojotengah. Bermaksud mengganti tabung gas 3 kilogram
yang habis dengan tabung baru, ia dan keluarganya justru menjadi korban,
setelah tabung gas baru tersebut, bocor dan menimbulkan ledakan hebat. Selain
menghancurkan rumah, ledakan yang terjadi pada Sabtu pagi (11/4) pukul 06.30
WIB tersebut juga mengakibatkan luka bakar serius di sekujur badannya.
Istrinya, Wiwin Setyaningsih (41), dan anak keduanya, Abdul Alif (7) pun tak
luput dari api, dan mengalami luka bakar parah.
Hapipi (38), salah
satu tetangga Efendi menyebut ledakan yang terjadi akibat bocornya tabung gas
tersebut seperti suara petir. “Getarannya terasa hingga radius 100 meter dari
lokasi”, tutur nya katika ditemui di lokasi kejadian tengah bergotong royong
mengevakuasi barang-barang milik korban. Cerita serupa juga diungkapkan Tohyan
(60), yang rumahnya berhadap-hadapan dengan Efendi. “Tadinya saya mengira
ledakan itu suara petir, tapi kok disertai getaran, sehingga saya keluar rumah
dan menemukan Pak Efendi telah hangus terbakar sambil berteriak-teriak minta
pertolongan”, jelas Tohyan. Melihat hal tersebut, ia dan warga pun segera
melakukan pertolongan terhadap Efendi beserta istri dan anaknya. “Kebetulan
waktu kejadian bersamaan dengan kesibukan anak-anak sekolah yang tengah pada
jam masuk, sehingga proses evakuasi korban menuju rumah sakit sedikt tersendat
oleh lalu lintas jalan padat”, urai Tohyan lagi. Beruntung, Efendi sekeluarga
segera mendapat penanganan medis di Bangsal Bougenvile Ruang A.308 RSU
Setjonegoro.
Sementara, untuk
kepentingan penyelidikan, rumah Efendi saat ini telah dipasang garis polisi.
Kapolsek Mojotengah, AKP Ismanto ketika ditemui di TKP mengaku telah
mengamankan barang bukti berupa tabung gas 3 kilogram yang diduga menjadi
pemicu musibah. Dugaan sementara pihaknya, sambaran api berawal dari gesekan
gas dengan salah satu peralatan elektronik yang tengah dalam posisi menyala.
“Kemungkinan dari aliran listrik atau handphone yang tengah discharge,
mengingat saat kejadian tidak ada
aktivitas kompor atau nyala api lainnya”, imbuh Ismanto.
Cerita Ismanto
tersebut sama dengan penuturan adik kandung Efendi, Bambang (35). Ketika
ditemui Kadinsos di ruang Bougenville RSU Setjonegoro, Bambang menceritakan
kronologis kejadian. Menurutnya, Efendi tengah berupaya mengganti tabung gas.
“Sesaat setelah dibuka segelnya, tabung langsung memancarkan gas dan memancar ke
segala arah”, urai Bambang. Upaya untuk meredam kebocoran dengan membawa tabung
ke bak mandi tak berhasil dan gas terus meruap ke semua ruang, hingga akhirnya
menyambar aliran listrik dan menimbulkan ledakan.
Menanggapi kejadian
naas tersebut, Kadinsos Agus Purnomo mengaku sangat prihatin. “Kondisi korban
cukup parah dan memerlukan perawatan intensif”, kata Agus usai menjenguk
Efendi. Kejadian kebakaran yang dipicu bocornya gas melon, dikatakan Kadinsos
telah berkali-kali, sehingga seharusnya masyarakat semakin waspada dan
berhati-hati. Pihaknya mengaku akan segera berkoordinasi dengan Dinas terkait
untuk menyosialisasikan pentingnya kesadaran masyarakat untuk lebih hati-hati
ketika mengganti tabung gas.
Kondisi Depan Rumah Ledakan Gas Melon |
0 komentar:
Posting Komentar