WONOSOBOZONE - Jika kita pergi ke Purwokerto atau Wonosobo dengan menumpang bus berjenis mikro jurusan Purwokerto-Wonosobo, perhatikanlah sopir atau kondekturnya yang terlihat seperti seorang tersibukdi dunia karena mereka, hampir setiap menit mengangkat telepon atau menelepon seseorang.
Namun tahukah Anda, Ternyata telepon itu bukanlah telepon sembarangan karena telepon yang mereka lakukan sangat berpengaruh sekali terhadap pekerjaan atau bisnis yang mereka lakukan, yaitu bisnis transportasi. Telepon yang dilakukan adalah untuk memantau pesaing bus yang melaju di depan atau di belakang bus mereka sehingga bisa menjaga jarak.
Belum tahu pasti fenomena ini kapan mulai terjadi, namun diperkirakan sudah delapan tahun lebih telepon menelepon ini dilakukan. Bermodal HP murah dengan provider yang menawarkan harga murah untuk berkomunikasi.
Pemantauan para pesaing dilakukan dengan memasang 15 orang yang disebut dengan pemantau di sepanjang rute Purwokerto-Wonosobo dan ada koordinatornya. Mereka berdiam di antara jalur Purwokerto-Wonosobo dan memiliki seorang koordinator yang menerima uang bayaran dari sopir dan kondektur sebesar 70 ribu. Mereka juga membantu apabila ada bus yang mengalami kecelakaan atau mogok.
Dari informasi merekalah sehingga para sopir bus dapat mengatur jarak agar tidak terlalu dekat atau terlalu jauh.Selain itu juga bisa jaga jarak untuk mengatur rezeki dan penumpangpun juga bisa didapat.
Entah sampai kapan telepon menelepon ini dilakukan, namun menurut salah satu kondektur sampai saat ini cukup efektif dan penumpang tak perlu khawatir meskipun sopir tetap telepon menelepon sambil menyetir karena hanya sebentar-sebentar.
0 komentar:
Posting Komentar