WONOSOBOZONE - Selama dua hari, 304 anggota kodim Wonosobo mengikuti ujian kenaikan sabuk kuning bela diri Yong Moodo di alun – alun Wonosobo dengan tim supervise dari Kodam
IV/Diponegoro dan Korem 072/Pamungkas.
Mayor Inf Petrus selaku ketua Tim
superfisi dari Kodam menyampaikan bahwa materi bela diri militer berlaku untuk
semua prajurit dari pangkat Prada sampai dengan Kolonel. Hal ini sesuai dengan tuntutan bahwa tentara
itu harus mahir dalam pertempuran, untuk
pertempuran jarak jauh menggunakan senapan jadi tentara harus mahir dalam
menembak. Sedang pertempuran jarak dekat
adalah penguasaan ilmu bela diri. Jadi sebagai
anggota TNI harus mahir dalam dua hal tersebut.
Target dalam tahun 2015 bahwa semua anggota TNI – AD sudah
bersabuk hitam ( Dan I ) ini sesuai dengan tuntutan tugas TNI yang semakin
kedepan tidak semakin ringan akan tetapi semakin berat. Penguasaan tehnik bela diri juga menjadi
syarat akan kenaikan pangkat anggota,
sebagai salah satu syarat untuk mengikuti kursus dan pendidikan lainnya.
Disela – sela kesibukan tugas sebagai anggota Kodim yang
tugas kewilayahan tidak mengenal ruang dan waktu akan tetapi ujian bela diri harus
tetap dilaksanakan. Kita dituntut harus
pandai dalam mengatur waktu kegiatan, seperti kapan harus ke wilayah binaan,
kapan kita berlatih. Apa lagi saat ini
TNI mendapat tugas tambahan dari Presiden yaitu membantu pemerintah untuk ikut
serta dalam rangka menciptakan swasembada beras dalam kurun waktu.
Didunia militer tuntutan profesionalitas juga tidak ketinggalan, walaupun tentara
sudah tidak tugas di batalyon ilmu tentang
kemiliteran tidak boleh dilupakan.
Seperti yang dilakukan oleh Kodim 0707/Wonosobo melatih ilmu Bela Diri
Militer (BDM) Yoong Modo. Keunggulan
bela diri Yoong Modo adalah bela diri yang tercipta dari gabungan berbagai
jenis aliran bela diri yang ada. Jika
ilmu ini dikuasa dengan baik maka kita diharapkan dapat melumpuhkan musuh untuk
pertarungan jarak dekat. Yongmoodo yang merupakan seni beladiri asal Korea
Selatan. Dan mulai 2012, Yongmoodo siap menyemarakkan keragaman seni beladiri
di Indonesia.
Sejalan dengan falsafah militer yang menjunjung sportifitas dan
patriotisme, beladiri tangan kosong ini telah menjadi seni beladiri wajib di
TNI Angkatan Darat sejak 2008. Yongmoodo sendiri memiliki tujuan positif melatih
keberanian serta patriotisme kepada para prajurit sebagai garda terdepan
pengamanan terhadap NKRI, untuk membela kejayaan bangsa Indonesia selalu siap sedia. Manfaat yang ke dua adalah menjaga kebugaran
dan kesehatan bagi prajurit itu sendiri. Spesifiknya adalah olahraga gabungan
dari beladiri perkelahian jarak dekat. Ilmu bela diri merupakan bekal utama bagi seorang
prajurit walaupun mereka hampir pensiun.
ahmad ridho
kodim 0707
0 komentar:
Posting Komentar