WONOSOBOZONE – Harga BBM yang selalu berubah beberapa bulan terahir membingungkan sejumlah pihak, khususnya dinas perhubungan dan organisasi angkutan darat (organda) yang membawai para awak angkutan umum.

Kebijakan pemerintah dalam menaikan hrga BBM secara fluktuatif pada beberapa bulan terahir membuat banyak tarif angkutan semrawut dengan tidak adanya kepastian tarif yang dijadikan patokan, “Memang untuk kenaikan harga BBM kali ini kita belum bisa memberikan tarif pasti, namun kita sudah memberikan batasan tarif angkutan kepada seluruh awak angkutan” ujar Jumadi, Kasi Angkutan Dishub Kabupaten Wonosobo saat ditemui dikantornya kamis (16/04).

Menurutnya, harga yang selalu berubah, menjadi kendala untuk memutuskan harga tarif angkutan baik untuk angkudes, angkot bahkan harga tarif antar kabupaten dalam provinsi. Namun demikian untuk wilayah Wonosobo untuk angkudes dan angkot sudah ada penjelasan mengenai batas maksimal tarif yang diberikan kepada penumpang.

Ia menambahakan, taris yang berlaku saat ini adalah tarif yang berlaku saat kenaikan harga BBM pertama kali, ia menganggap perubahan harga BBM yang terjadi dalam waktu dekat ini Dishub dan Organda tidak ingin tergesa-gesa menentukan tarif angkutan, “Kami tidak ingin tergesa-gesa menentukan tarif baru untuk angkutan, karena kami takut pemerintah pusat akan merubah harga BBM sehingga akan merubah harga tarif yanh sudah ada” tuturnya

Pihak Dishub Wonosobo, sudah berkoordinasi dengan pihak Organda Wonosobo untuk menentukan tarif keseuaian untuk angkutan yang ada di Wonosobo. Tetapi fakta dilapangan menunjukan bahwa tarif angkutan yang diberikan oleh awak angkutan melebihi batas maksimal yang telah disepakati antara Dishub dan Organda Wonosobo.

Atas kejadian tersebut, Khoiri, Wakil Ketua Organda menyampaikan, kenaikan harga BBM yang terjadi dalam waktu dekat memang membuat harga tarif angkutan sangat rancu, sehingga Organda khususnya para awak angkutan juga merasa bingung meskipun sudah ada surat edaran yang diberikan dishub kepada para awak angkutan, “Kita masih menggunakan tarif dasar dan tarif maksimal untuk tarif angkutan yang ada di Wonosobo” jelasnya

Lanjut Khoiri, kenaikan harga tarif yang melebihi batas maksimal dikarenakan, para awak angkutan banyak yang mengeluh tentang mahalnya onderdil untuk perbaikan kendaraan, disisi lain, kesesuaian tarif angkutan juga dilihat dari jarak tempuh penumpang.

Kebanykan para penumpang dan awak angkutan saling memahami tentang tarif angkutan yang akan diberikan kepada awak angkutan, para penumpang melihat sisi jarak yang ia tempuh sehingga semakin jauh jarak tempuh yang dijalankan semakin mahal jarak kesesuaian harga tarif angkutan yang diberikan, “Selain faktor BBM, Faktor mahalnya onderdil kendaraan juga penting untuk dipahami oleh masyarakat” imbuhnya


Hal senada diungkapkan oleh, Helmi Nur Matyas, sekretaris Organda Wonoosbo, menurutnya, kenaikan BBM yang kedua kalinya ini hanya mempu mempengaruhi sekitar 20% dari harga tarif yang ada, sisanya adalah mahalanya onderdil, biaya oprasional awak penumpang dan pendapatan yang dihasilkan awak angkutan dari penumpang, “Efek mahalnya tarif angkutan karena BBM hanya sekitar 20%, namun berdampak pada mahalanya onderdil dan biaya oprasional serta lainya yang juga ikut naik” jelasnya (Alfan. N)

Angkotan Umum Wonosobo

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top