WONOSOBOZONE - Peristiwa longsornya
tebing hingga menyebabkan meninggalnya salah satu warga Sruni, Jaraksari belum
lama ini membuat seluruh Kampung waspada. Tak ingin bencana serupa terulang,
pada Minggu pagi (12/4), ratusan warga dua kelurahan yang saling bersebelahan,
yaitu Jaraksari dan Pagerkukuh bahu membahu membersihkan lapangan Sariagung.
Selain bersih-bersih lapangan, warga juga membuat saluran air di sekitar
perbatasan wilayah kedua kampung. Lurah Jaraksari, Ahmad Nuri Utomo menyebut
upaya yang dilakukan warganya bersama warga Kelurahan Pagerkukuh tersebut menjadi bentuk nyata kewaspadaan dini
terhadap potensi bencana di permukiman yang mereka tinggali.
Lapangan Sariagung
yang terletak tepat di atas permukiman warga Rt 03 Kampung Semagung dan RT 15
RW 5 kampung Siton Sruni, menurut Nuri sudah selayaknya dijaga kebersihannya
agar tidak menjadi genangan air ketika turun hujan deras. “Bila tergenang air
saat hujan, lapangan Sariagung sangat berbahaya bagi warga kampung di bawahnya,
karena air langsung mengarah ke sawah dan tebing, sehingga berpotensi
menyebabkan longsor”, jelas Nuri ketika ditemui di kantornya, Senin
(13/4). Karena itulah, selain
membersihkan lapangan, warga juga berinisiatif membuat sebuah saluran baru yang
akan digunakan sebagai penampung aliran air dari lapangan Sariagung.
Perlunya pembuatan
saluran air untuk mengalihkan luapan air dari lapangan Sariagung juga
disampaikan pelaksana tugas Lurah Pagerkukuh, Dwi Saraswati. Menurut Dwi yang
juga turut terlibat langsung bersama warga di acara kerja bakti, keberadaan
saluran air tersebut akan sangat vital perannya, mengingat pada saat terjadi
longsor yang menyebabkan tewasnya Laila Subhi, air dari lapangan Sariagung
meluap dan mengalir ke permukiman warga. “Pembersihan dan pelebaran saluran
sangat diperlukan untuk pengalihan air agar tidak menggenang dan menjadi pemicu
longsor”, urai Dwi.
0 komentar:
Posting Komentar