WONOSOBOZONE - Sebanyak 54 guru dan 2 Kepala Sekolah dasar di Gugus Rosma Indah dan Gugus Ronggolawe Kec. Kalikajar dilatih pembelajaran yang merangsang mereka untuk meningkatkan kreativitasnya. Selama empat hari, mereka dilatih oleh USAID PRIORITAS untuk menerapkan hal tersebut. Gelombang pertama pada 14-17 April dan gelombang kedua pada 27-30 April 2015. R Ahmad Sarjita, spesialis pelatihan SD/MI dari USAID menyebut beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kreativitas siswa dan guru dalam pembelajaran, di antaranya adalah melalui variasi belajar, penugasan yang menantang, pilihan media, layanan individu, dan penilaian yang otentik.

Pada saat memberikan materi pelatihan di SD Negeri Kembaran, Rabu (29/4), Ahmad juga menerangkan bahwa variasi belajar yang dimaksud yaitu tentang bagaimana mendesain pembelajaran yang mengaktifkan siswa, baik itu dari individu, kemudian berkelompok kemudian menjadi invdividu lagi. “Waktu curah perhatian siswa tidak lama dan bila dipaksa bertahan dalam satu kegiatan akan membuat siswa menjadi bosan”, jelas Ahmad lebih lanjut. Hal itu membuat pihaknya merasa perlu melatih para guru agar mereka mampu mengembalikan curah perhatian tersebut dengan kegiatan belajar mengajar yang lebih variatif. Variasinya beragamm bisa dengan membuat kelompok kelompok siswa. Dengan membentuk kelompok, konsentrasi para siswa akan lebih terjaga karena mereka bekerja bersama dengan teman-temannya. “Kelompok besar, kelompok kecil, diselingi kerja individu kami yakini akan mampu membuat para siswa tetap focus pada pelajaran”, urai Ahmad.

Sarjita juga menjelaskan. Dalam pemahaman konsep, bekerja dengan siswa yang lain akan lebih cepat daripada sendiri. Walaupun pada akhirnya akan ada tagihan individu untuk memastikan kompetensi setiap individu tercapai. “Itu kenapa kami menyarankan, variasi belajar dalam kelompok,” terangnya lebih lanjut.
Contoh variasi pembelajaran tersebut diperlihatkan oleh salah satu fasilitator Bahasa Indonesia ketika ia melempar benang dalam sebuah simulasi.Ketika benang dilempar ke siswa secara bergantian, maka siswa yang menerima bertanggungjawab untuk membuat kalimat. Kalimat tersebut akan tersusun sedemikian rupa dan sangat tergantung pada keputusan siswa untuk merangkai sebuah kalimat.


Bagi para guru sendiri, pelatihan yang diberikan oleh USAID Prioritas tersebut benar-benar membuka wawasan baru tentang KBM. Anita, guru SDN Bowongso 2 mengatakan perasaan senangnya menerima pelatihan. “Pelatihan dari USAID PRIORITAS ini menjawab kebutuhan kami. Kami dilatih dan didampingi secara utuh untuk memperkuat pemahaman sebelumnya. Kami juga dikenalkan dengan berbagai layanan baru yang selama ini kami sepelekan, yaitu layanan individu dan kemampuan berfikir tingkat tinggi untuk siswa yang diberikan dalam penugasan yang sederhana tapi berdampak signifikan,” ungkap Anita.

Kegiatan belajar mengajar

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top