WONOSOBOZONE - Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo gelar pertemuan Lintas Sektoral, sebagai upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam deteksi dini penyakit kusta yang ada di Kabupaten Wonosobo, yang digelar di Resto Ongklok, Rabu, 23 Maret.

Menurut Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Jaelan, Kabupaten Wonosobo sendiri masih dalam kategori kasus rendah. Terhitung sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2016, tercatat lebih dari 106 penderita kusta yang tersebar di delapan belas Desa di sepuluh Kecamatan, yang mana sebanyak 94 orang masih hidup dan 6 orang meninggal karena dalam kondisi telambat memeriksakan diri ke medis.

Pada kebanyakan kasus yang ditemukan diketahui, para penderita enggan memeriksakan diri ke tenaga kesehatan dan menganggap sepele bukan penyakit yang serius, atau mereka menghentikan proses pengobatan karena efek obat yang dipakai menyebabkan kulitnya menghitam, jadi tidak percaya diri dengan penampilan.

Sedangkan menurut Retno Rinjaswati dari Dinkes Provinsi Jawa Tengah, awal mula penyakit ini memang seperti tidak ada keluhan sama sekali, sehingga mereka yang menderita tidak merasa adanya penyakit dalam dirinya, namun ada tanda utama (cardinal sign) penyakit kusta yang perlu diketahui yakni Lesi atau kelainan kulit yang mati rasa ( anaesthesi ), kelainan tersebut bisa berwarna putih ( hypopigmentasi ) atau kemerahan ( erithematous ).

Selanjutnya ada penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi baik sensorik (mati rasa), motorik (kelemahan / parese atau kelumpuhan / paralise ), otonom ( kulit kering dan retak-retak ), serta ditemukannya adanya bakteri tahan asam ( BTA positif ) pada kerokan jaringan kulit ( skin smear ).

Cardinal sign pada point kedua dan ketiga biasanya diketahui oleh tenaga kesehatan yang terlatih melalui berbagai prosedur pemeriksaan, bila ada salah satu dari ketiga tanda utama tersebut apalagi lebih, maka orang tersebut perlu diperiksa olah tenaga kesehatan yang telah memiliki kompetensi dengan memperhatikan privacy  serta rasa aman dan nyaman bagi penderita.

Kuman penyebab kusta masih satu genus dengan kuman penyebab penyakit tuberkulosis tetapi ada perbedaan karakteristik dari kedua kuman tersebut, salah satunya adalah waktu pembelahan sel kuman penyebab kusta relatif lebih lama yaitu 2-3 minggu. Di luar tubuh manusia (dalam kondisi tropis) kuman kusta dari cairan secret (cairan) nasal (hidung) dapat bertahan sampai 9 hari. Kuman kusta dapat menyerang organ tubuh di bagian mana saja kecuali susunan saraf pusat (otak dan medulla spinalis) oleh karenanya kuman kusta tidak menyebabkan manusia mengalami gangguan jiwa organik. Namun demikian kuman kusta dapat menyerang susunan saraf tepi ( perifer ) dan pada akhirnya dapat menimbulkan kecacatan yang permanen.

Karena buruknya persoalan yang dihadapi penderita penyakit kusta, maka semua pihak harus ikut serta dalam upaya memberantas penyakit kusta dengan cara membantu menemukan penderita kusta secara dini, dan membawa ke pusat pelayanan kesehatan terutama milik pemerintah untuk memperoleh pengobatan sesuai standar.

Sementara melihat pentingnya deteksi dini pada penyakit kusta, Jaelan berharap, acara semacam ini bisa sebagai upaya untuk meningkatkan peran serta semua sektor untuk dapat mengetahui secara dini dan mengobati penderita kusta sebelum mengalami kecacatan yang permanen serta dapat memutus mata rantai penularan penyakit kusta secara cepat dan menyeluruh, dengan motto sayangi penderita kusta, perlakukan secara manusiawi dan memberdayakan mereka dengan penuh ketulusan.

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top