Para pustakawan Wonosobo mengikuti pelatihan menulis Opini bersama Wonosobo Ekspres, kemarin (10/3). |
WONOSOBOZONE – Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Wonosobo menggandeng Wonosobo Ekspres sebagai media lokal, mengadakan pelatihan bersama sedikitnya 60 pustakawan dalam bidang penulisan opini untuk media. Agenda yang dihelat Kamis (10/3), di panggung gedung Korpri tersebut bertujuan untuk meningkatkan keahlian dalam kepenulisan sehingga bisa ikut berkontribusi lewat media untuk menyuarakan pendapatnya dari sudut pandang pustakawan. Diharapkan ketua IPI Wonosobo, Dwi Putranto Bimo Sasongko, setelah pelatihan menulis, para pustakawan yang tersebar di seluruh wilayah Wonosobo tersebut bisa semakin aktif menyumbang tulisan ke media.
“Harapan kami, dengan pelatihan ini, terlebih menggandeng Wonosobo Ekspres, bisa menjadi awal bagi para pustakawan dalam menyuarakan gagasannya secara tertulis, dan bisa ditampilkan lewat media. Selain itu, para pustakawan bisa lebih terlibat dalam dialog-dialog terkait isu-isu yang faktual dan memberikan sudut pandangnya, terutama dalam memajukan pendidikan lewat meningkatkan minat baca masyarakat lewat perpustakaan,” kata Bimo, kemarin (10/3).
Selama sekitar 90 menit, para pustakawan diajak untuk berlatih menyusun opini mereka sehingga bisa dimuat di media. Mengingat, hingga saat ini, suara para pustakawan masih sangat sedikit, baik di media maupun di forum-forum pendidikan. Pelatihan didampingi oleh jurnalis Wonosobo Ekspres, Erwin Abdillah yang menyampaikan materi seputar penulisan Opini. Selama pelatihan, para peserta diajak untuk berani menyuarakan opini diawali dengan berbicara secara langsung kemudian dituangkan dalam tulisan dengan kaidah teknis yang dibahas bersama.
“Banyak dari rekan-rekan pustakawan yang sebenarnya memiliki gagasan, baik terkait kesejahteraan, beban tugas selain dari perpustakaan, bahkan hingga mempertanyakan masa depannya apakah akan diangkat menjadi PNS. Namun banyak yang belum berani dan tidak mengerti caranya, maka kami harapkan dari pelatihan ini, kami bisa rutin menulis di media, khususnya Wonosobo Ekspres,” ungkap Sri Maryati salah satu peserta asal Leksono.
Senada, Kasi Pengelolaan perpustakaan, Tri Sulistyowati yang membuka pelatihan mewakili kepala Arpusda, berharap adanya peningkatan profesionalisme setelah berlatih. Mengingat tanggungjawab pustakawan sebagai praktisi, juga menuntut mereka untuk mempertanggungjawabkan keahliannya secara independen dan ilmiah.
“Bagi seorang praktisi, produk seperti tulisan adalah salah satu tanggungjawab terhadap bidang yang digelutinya. Kami harap, kebiasaan menulis di lingkungan pustakawan bisa diibaratkan seperti makan dan minum sehingga terus aktif menyuarakan ide-idenya, salahsatunya lewat tulisan opini di media massa,” kata Tri saat membuka pelatihan.
Di penghujung acara, para peserta ditantang untuk menulis opini sepanjang 500 kata. Bagi penulis opini terbaik, maka akan ditampilkan di kolom gagasan Wonosobo Ekspres dan mendapatkan hadiah menarik dari pembicara. Di sela-sela pelatihan, juga dibagikan doorprize berupa buku dari Gramedia bagi mereka yang berani tampil untuk menyuarakan opini secara langsung. (win)
0 komentar:
Posting Komentar