WONOSOBOZONE - Wakil Bupati, Agus Subagiyo, mengajak seluruh koperasi yang ada di Wonosobo, ikut memikirkan anggotanya, yang akan memasuki usia pensiun, salah satunya dengan membuat pelatihan kewirausahaan (entrepreneurship) sehingga mereka punya bekal saat sudah memasuki masa purna tugas. Hal ini ditekankan Wabup saat membuka Rapat Anggota Tahunan Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kabupaten Wonosobo, Selasa, 15 Maret di RM. Sari Rasa.
Menurut Agus, setidaknya setahun jelang anggota koperasi akan pensiun, perlu dibekali ilmu bisnis, sehingga mereka tidak gamang saat sudah purna tugas dari kedinasan. Pelatihan bisa disusun melalui pendekatan hobi atau kegemaran yang dimiliki tiap anggota, sehingga memudahkan anggota dalam menyerap materi pelatihan, pun bagi koperasi, akan memudahkan dalam menyusun jenis pelatihan apa yang cocok bagi anggota tersebut. Pihaknya siap memfasilitasi pelatihan yang dibutuhkan, termasuk dengan menjadi narasumber kegiatan.
Hal ini perlu disikapi dengan serius, mengingat semakin banyaknya pelatihan kewirausahaan, akan semakin menambah jumlah entrepreneur di Wonosobo, bahkan di Indonesia. Ia mengilustrasikan, bahwa di Indonesia, angka entrepreneur di Indonesia ada di kisaran 1,5% dari total jumlah penduduk. Idealnya, untuk memacu perekonomian masyarakat, yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan, rasio jumlah entrepreneur adalah 6% dari total jumlah penduduk Indonesia.
Agus juga berharap, koperasi di Wonosobo, termasuk BMT dan KSP, ikut memajukan perekonomian di Wonosobo. Apalagi Pemkab punya target, dalam waktu dekat bisa mengurai angka kemiskinan, sehingga tidak lagi tertinggi di Jawa Tengah. Agus menilai, petumbuhan dan peran sektor koperasi dalam perekonomian daerah perlu ditingkatkan, tidak saja karena ketangguhannya dalam menghadapi berbagai kejutan ekonomi, tetapi juga kemampuannya yang lebih besar dalam mengatasi masalah kemiskinan.
Disini menurut Agus, diperlukan kesiapan internal, berupa peningkatan profesionalisme SDM agar dapat memacu tingkat pendapatan dan kesejahteraan bagi anggota koperasi, serta mampu meraih peluang pasar, di tengah perkembangan dunia usaha di lingkungan eksternal, yang ditandai dengan ketatnya persaingan pasar bebas.
Ketua PKP RI Kabupaten Wonosobo, M.Sjahid, mengemukakan, dari 59 Primer Koperasi Pegawai Republik Indonesia anggota PKP RI Kabupaten Wonosobo, yang telah menyelenggarakan Rapat Akhir Tahun (RAT) tutup buku tahun 2015 sebanyak 58 KP RI atau hampir 99%, dengan keseluruhan total nilai aset, hasil konsolidasi 59 primer koperasi sebesar 207 milyar 358 juta 541 ribu 943 rupiah. Tahun ini, untuk diversifikasi usaha, pihaknya bekerjasama dengan DEKOPINDA, telah membangun sebuah gedung dua lantai, di atas tanah seluas 300 meter persegi, yang mana direncanakan akan dibangun 4 ruko, yang nantinya akan disewakan.
Jenis usaha ini diharapkan akan semakin meningkatkan nilai aset maupun modal PKP RI Adapun secara keseluruhan, menurut Ketua Gabungan Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Bambang Suhardiyo, PKP RI Kabupaten Wonosobo merupakan yang terbaik di Jawa Tengah. Hal ini ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata aset yang dimiliki PKP RI Wonosobo, sebesar 85,9 Milyar di tahun 2015 atau meningkat dibanding tahun sebelumnya senilai 84,2 Milyar. Selain itu, keberhasilan ditandai dengan meningkatnya jumlah anggota, dari 58 koperasi menjadi 59 koperasi dengan jumlah anggota perorangan sebanyak 9.054 orang.
Sedangkan modal sendiri meningkat dari 9 Milyar di tahun 2014 menjadi 10 Milyar di tahun 2015, dengan nilai Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar 359,7 juta di tahun 2015 meningkat dibanding tahun 2014 sebesar 338,4 juta rupiah. Catatan prestasi juga ditandai dengan rutinnya PKP RI Kabupaten Wonosobo menggelar RAT tiap tahun. Hal ini jadi catatan, sebab RAT memegang peranan penting dalam menjamin keberlangsungan hidup sebuah koperasi.
Bambang menambahkan, di Jawa Tengah setidaknya ada 5 PKP RI yang terancam dibubarkan, karena sudah 3 tahun tidak melaksanakan RAT.Sementara Kepala Kantor Koperasi dan UMKM Kabupaten Wonosobo, Agus Suryatin, menekankan, pihaknya serius menerapkan berbagai program yang bertujuan untuk menciptakan reformasi di bidang koperasi, diantaranya melalui program rehabilitasi kelembagaan koperasi, reorientasi kualitas koperasi serta pengembangan jenih usaha koperasi, agar bisa bersaing dengan BUMN, BUMD maupun toko swasta. Ia mengapresiasi KP RI Antareksa milik UPTD Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olaharga Kecamatan Garung dan PKP RI Kabupaten Wonosobo, yang telah mempunya toko modern, sebagai salah satu basis usahanya, yang ternyata mampu bersaing dengan toko swasta.
0 komentar:
Posting Komentar