H. Aryadi pengusaha kayu asli Wonosobo turut hadir dalam pertemuan dengan Ho Sang Kang |
WONOSOBOZONE - Sekretaris Daerah, Eko Sutrisno Wibowo menegaskan, Pemerintah Kabupaten Wonosobo siap mendukung penuh kesepakatan pemenuhan lahan seluas 700.000 hektare antara antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Korea.
Kesepakatan tersebut, dijelaskan Eko telah dibuat secara Government to Government (G-G) pada Tahun 2007 lalu, di mana Pemerintah Indonesia menyatakan kesanggupan untuk menyediakan 500.000 hektar lahan hutan sebagai sumber daya untuk bahan baku energi terbarukan (renewable energy).
"MoU itu kemudian diperbaharui lagi di Tahun 2009 dengan kesediaan Indonesia menyediakan lahan tambahan seluas 200.000 hektare untuk tujuan yang sama," terang Eko setelah pertemuan dengan Ho Sang Kang, Phd, tenaga ahli dari Kementerian Kehutanan Korea, Rabu petang (16/3), di Pendopo Kabupaten.
Pemerintah Kabupaten Wonosobo, dikatakan Eko memiliki sekitar 41.000 hektare lahan yang berstatus hutan rakyat dan hutan Negara. "Sifatnya kami mendukung penuh apa yang sudah disepakati kedua Negara, dan untuk Wonosobo ada lebih kurang 18.000 hektare hutan Negara dan 23.000 hektar hutan rakyat," urai Eko. Tindak lanjut terkait kesanggupan tersebut, menurutnya bakal terlihat sebulan ke depan, atau pada Bulan April, di mana pihak perwakilan Korea akan melakukan study kelayakan di Wonosobo.
"Jajaran Dinas maupun instansi terkait, ditambah unsur LMDH hingga kalangan pengusaha kami siapkan untuk keperluan tersebut," lanjut Sekda. Beberapa pejabat dari Bappeda, Kantor Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan hingga pengusaha kayu, H Aryadi memang terlihat turut dalam pertemuan selama hampir 1 jam tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Ho Sang Kang juga menerangkan maksud kedatangannya ke Wonosobo. Selain menindaklanjuti kesepakatan kedua Negara, peneliti senior dari Seoul University itu mengaku pihaknya menjadikan kedatangannya sebagai kunjungan balasan. "Bapak Aryadi telah berkunjung ke Korea beberapa waktu lalu sebagai bagian dari upaya menjalin kerjasama kemitraan bisnis di sektor yang sama," jelas Ho melalui penerjemahnya.
Pemerintah Korea sendiri, dikatakan Ho memang sangat serius dan fokus dalam mengupayakan terjalinnya Green Partnership (kemitraan hijau) dalam rangka penyediaan energi biomassa. "Indonesia dengan sumberdaya luar biasa, dan kami dari Korea menyediakan teknologi untuk pembuatan Energi terbarukan, seperti Wood Chip maupun Wood Pallet sehingga kelak kedua Negara akan lebih siap dalam menghadapi tuntutan dunia untuk mengurangi emisi karbon," urai Ho.
Selain di Wonosobo, Ho juga menyebut Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Bogor, Jakarta dan Surabaya ia datangi dalam 3 hari terakhir. "Kami sangat menghargai niat baik dari setiap Pemerintah daerah untuk menyukseskan kemitraan antara 2 Negara ini, sehingga ke depan kami lebih optimis program ini bakal menuai hasil yang diinginkan bersama," pungkas Ho.
0 komentar:
Posting Komentar