WONOSOBOZONE - Petani durian di
wilayah Kabupaten Wonosobo, diminta bisa kembangkan varietas-varietas baru. Hal
ini disampaikan Bupati Wonosobo, Eko Purnomo, saat membuka Festival Durian Ki
Rancangsari, Jum’at, 11 Maret di lapangan desa Wilayu kecamatan Selomerto.
Menurut Eko, pengembangan
varietas baru ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas dan
kuantitas produksi buah durian, yang ujungnya bisa meningkatkan kesejahteraan
para petani durian. Pengembangan varietas bisa dilakukan dengan menggandeng instansi
terkait, seperti Dinas Pertanian dan Perikanan maupun unsur akademis yang
memiliki konsentrasi keilmuan kompeten, demi mendapatkan varietas-varietas baru
dengan rasa khas dan nilai jual tinggi.
Hal ini sangat
penting diperhatikan petani, sebab durian oleh sebagian besar kalangan, sering
dianggap sebagai rajanya buah, yang telah memiliki tempat tersendiri di hati
para pencintanya. Untuk bisa merasakan sebuah durian, banyak orang bahkan rela
mengeluarkan uang lebih banyak dibanding untuk membeli buah lainnya. Karena
itulah, para pemilik atau petani buah durian harus bisa menangkap peluang ini
dengan serius.
Melimpahnya produksi
durian lokal, diminta Bupati, juga tidak lekas membuat puas mereka, sebab saat
ini masyarakat Indonesia sedang terlibat dalam era pasar bebas, yang mana
mereka dituntut untuk berkompetisi dengan banyak daerah penghasil durian lain.
Para petani juga diminta bisa memperhatikan sisi ekonomis durian dari sudut
pandang kewirausahaan (enterpreneurship). Hal ini menurut Bupati sangat penting,
mengingat buah durian juga dapat diolah dan menghasilkan beragam produk dengan
nilai jual cukup tinggi.
Terkait festival
durian sendiri, Eko menyambut positif kegiatan ekonomi kreatif ini, selain sebagai
media promosi, juga untuk lebih meningkatkan omset pedagang durian, khususnya
di sekitar desa Wilayu. Untuk itu, Eko meminta kepada instansi terkait, untuk
memperbanyak even-even sejenis, dengan tetap mengedepankan unsur rekreatif atau
wisata dalam menikmati buah durian, agar pengunjuang tak sekedar datang untuk
membeli dan kemudian pergi begitu saja.
Dengan kemasan
menarik, Eko yakin, akan semakin memperkenalkan durian asli Selomerto dan
Wonosobo, sehingga potensi ekonomi yang ada dapat memberikan efek positif bagi
kesejahteraan warga masyarakat, serta mengangkat nama Kabupaten Wonosobo, tidak
hanya di lingkup Jawa Tengah, tapi sampai tingkat nasional.
Sementara Kepala Desa
Wilayu, Supriyadi, menyampaikan, festival durian Ki Rancangsari, terwujud atas prakarsa
Pemerintah Desa Wilayu, yang digelar selama tiga hari, dari tanggal 11 sampai
13 Maret, dengan harapan, bisa segera mewujudkan desa Wilayu sebagai desa berbasis
pariwisata agro, sekaligus akan memperbanyak ekonomi kreatif di desanya.
Diakuinya, durian sudah menjadi ikon tersendiri bagi masyarakat desa Wilayu,
sebab sebagian besar petani di Wilayu, selain menanam pohon kayu produktif,
juga banyak yang menanam durian, dengan kualitas buah yang tidak kalah dengan
daerah lain.
Selama tiga hari
festival, digelar berbagai kegiatan promotif menarik. Dimulai dari pesta durian
yang memperebutkan gunungan durian, sampai bazar durian dan pasar rakyat UMKM
Wilayu. Di tengah festival juga digelar kompetisi durian, yang memperebutkan
puluhan hadiah menarik, dan diikuti tidak hanya kontestan lokal, tapi juga dari
luar Wonosobo, seperti dari Magelang dan Purworejo.
0 komentar:
Posting Komentar