WONOSOBOZONE - Kisah menyedihkan
menimpa Yuntiana, gadis 17 Tahun warga Desa Derongisor, Kecamatan Mojotengah.
Putri pasangan Suharjono (50 dan Sutiyah (40) tersebut mengalami kelumpuhan
sejak usia 5 Tahun. Virus polio yang menyerangnya membuat Yuntiana tak mampu
berjalan, dan terpaksa berdiam di rumah hingga tak sempat merasakan indahnya
masa sekolah, selayak anak sebayanya. Kondisi tersebut kini makin parah,
seiring tumbuhnya benjolan di kepalanya yang semakin hari semakin membesar.
Kedua orang tuanya sudah pasrah dan hanya bisa berharap, ada dermawan yang
bersedia membantu pengobatan bagi anak kedua dari lima bersaudara itu.
Ketika dikunjungi
Dinas Sosial di rumahnya, Rabu 11 Maret 2015, Yuntiana terlihat tengah
menunggui ibunya memasak di dapur. Ia hanya duduk di depan tungku dan tak
terlihat merespon kedatangan Kepala Dinsos Agus Purnomo bersama TKSK
Mojotengah, Tri Purwanto. Ibunya yang tergopoh-gopoh menyambut kedatangan
Kadinsos dan menemuinya di ruang tamu rumah sederhananya. Suharjono, ayah
Yuntiana tengah berada di sawah menjalankan rutinitas harian sebagai buruh
tani. Di rumah berukuran sekitar 6 x 7 meter persegi yang masih berlantai tanah
dan berdinding papan tersebut, Yuntiana
ditunggui Sutiyah dan salah satu kakaknya yang tengah berkunjung ke rumah orang
tuanya.
Melihat kondisi
Yuntiana, Agus mengaku trenyuh dan prihatin. Kepada Sutiyah , Agus bertanya
apakah sudah pernah mengupayakan pengobatan bagi Yuntiana. Sutiyah mengaku tak
mampu membawa anaknya ke rumah sakit lantaran terkendala biaya. Dana asistensi
sosial sebesar 1,8 Juta Rupiah yang pernah diberikan Dinsos pada 2014 lalu
menurut Sutiyah juga habis untuk membeli obat dan menopang kehidupan keluarga.
Kepada Agus, Sutiyah juga berharap agar sakit yang diderita anaknya bisa
dibantu perawatan di rumah sakit. Pihak keluarga mengaku sudah pasrah terhadap
kondisi yang dialami Yuntiana.
Menanggapi
permintaan Sutiyah tersebut, Agus mengaku akan segera menghubungi Direktur Rumah
Sakit Setjonegoro. Dinsos, menurut Agus juga telah menyiapkan dana asistensi
sosial untuk Yuntiana pada anggaran Tahun 2015. Pihaknya berharap, dengan
perawatan intensif di Rumah Sakit, Yuntiana akan bisa sembuh. “Paling tidak,
penyakit berupa benjolan di kepala yang terlihat seperti tumor tersebut akan
bisa diangkat dan mengurangi derita hidupnya”, kata Agus sembari menyerahkan
bantuan berupa uang tunai dan beberapa jenis makanan ringan untuk Yuntiana.
Yuntiana menerima bantuan berupa selimut dan kebutuhan pokok harian dari Dinsos |
0 komentar:
Posting Komentar