WONOSOBOZONE -Camat Kalikajar, Agus Fajar Wibowo mendadak memanggil Sekretaris Kecamatan Bagyo Sarastono. “Saya mendapat perintah dari Wakil Bupati Wonosobo untuk menggelar pengobatan gratis massal di desa-desa se- Kecamatan dan harus secepatnya disebarluaskan kepada warga masyarakat,” terang Agus Fajar kepada Sekcamnya.
Mendapat perintah tersebut, Bagyo pun langsung melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas setempat serta meminta Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan untuk mengundang para Kepala Desa agar mengikuti rapat koordinasi di Kecamatan. Dalam waktu yang hampir bersamaan, Camat juga menelpon salah satu Kades di wilayahnya untuk meminta laporan setoran pajak bumi dan bangunan (PBB).

Setelahnya, ia juga mendapat telpon dari Kepala Bagian Perekonomian Setda terkait masih adanya salah satu desa yang belum melunasi uang beras untuk rakyat miskin (Raskin).“Pak Kades harus secepatnya melunasi setoran uang raskin tersebut, karena pihak Kabupaten telah memberi peringatan keras dan bahkan siap membawa aparat kepolisian dan kejaksaan,” tegas Agus Fajar.
Kades yang dimaksud pun berjanji dalam waktu 1 kali 24 jam uang raskin akan lunas. Fragmen kejadian-kejadian tersebut menjadi bagian dari simulasi pengelolaan tertib administrasi pemerintahan desa, yang digelar di aula Kecamatan Kalikajar, Rabu (2/3).

Tak hanya soal pengobatan gratis dan setoran PBB atau raskin saja, dalam simulasi bertema Gladi Manajemen Pemerintahan Desa yang disaksikan pula oleh Wakil Bupati tersebut dibeber pula kejadian bencana longsor dan kematian salah satu Kades hingga tawuran antar warga. Melalui fragmen-fragmen kejadian tersebut, diketahui sejauh mana kecepatan pemerintah desa merespon dengan tetap memperhatikan tertib administrasinya.

"Melalui simulasi ini kami berharap agar pemerintahan desa mampu meningkatkan pemahaman mereka terhadap kinerja dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,” urai Agus Fajar Wibowo.Langkah inovatif Kecamatan Kalikajar menyelenggarakan gladi manajemen pemerintahan desa tersebut direspon positif Wakil Bupati, Agus Subagiyo.

“Saya terkesan dengan adanya inisiatif seperti ini, karena selain inovatif juga menampakkan adanya antusiasme para pemangku pemerintahan desa,” ujar Wabup ketika ditemui seusai simulasi. Pemahaman pemerintah desa terhadap pentingnya manajemen dan tertib adminsitrasi, dikatakan Wabup memang selayaknya ditingkatkan. “Terbitnya UU Desa Nomor 6 Tahun 2014 termasuk harus sangat dipahami secara komprehensif, mengingat kini desa harus mampu mengelola dana dalam jumlah cukup besar, rata-rata hampir mencapai 1 Milyar Rupiah di 2016 ini,” lanjut Wabup.

Dengan pemahaman yang baik, Wabup juga meyakini pemerintah desa akan memiliki peran signifikan dalam mendukung upaya Pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan. “3 variabel utama indikator kemiskinan yaitu Pendidikan, Kesehatan dan Pendapatan Per Kapita perlu didorong agar terus meningkat, sehingga akan mampu mengurangi angka kemiskinan secara signifikan,” pungkas Wabup yang mengaku optimis predikat Wonosobo sebagai Kabupaten termiskin di Jawa Tengah akan bisa dihilangkan dengan kerja keras semua pihak.

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top