WONOSOBOZONE - Banyaknya
produk makanan maupun minuman jadi yang mengandung bahan pengawet, pewarna
maupun perasa kimia berbahaya dan beredar di pasar ternyata mendapat perhatian
serius dari Pemerintah. Melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
Pemerintah berupaya keras mencegah peredaran produk-produk makanan dan minuman
berbahaya tersebut. Salah satu wujud dari upaya tersebut diungkapkan oleh
Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Provinsi Jawa Tengah, Agus
Prabowo kepada Bupati Wonosobo, Kamis (2/4).
Dalam
audiensi bersama Dinas dan Instansi terkait di Sekretariat Daerah tersebut,
Agus menyebut bahwa pihak BPOM telah menginisiasi program Desa Pangan Sehat
demi menyebarluaskan pentingnya keamanan pangan kepada masyarakat. Dengan
adanya program tersebut, diharapkan para pengusaha makanan dan minuman di
desa-desa lebih berhati-hati dalam mengolah produksi mereka, dan tidak
menggunakan bahan kimia berbahaya, yang berpotensi merugikan konsumen.
Kabupaten Wonosobo, yang dinilai Agus memiliki potensi besar sebagai penghasil
produk makanan dan minuman olahan diharapkan bisa menjadi salah satu daerah
contoh bagi Kabupaten lain di Jawa Tengah. Dengan mengawali dari Desa, BBPOM
berharap upaya mengamankan produk pangan dari bahan berbahaya itu bisa
berkembang dan meluas sehingga mencakup ke seluruh Kabupaten.
Penjelasan
Agus tersebut ditangapi antusias oleh Bupati Wonosobo HA Kholiq Arif. Bupati
menyebut pentingnya keamanan pangan memang sudah sangat urgen untuk dipahami
oleh seluruh masyarakat. Beredarnya jajanan hasil olahan yang banyak mengandung
pewarna dan pengawet di banyak sekolah menjadi salah satu perhatian Bupati. Hal
itu dikatakan Kholiq harus segera disikapi secara sangat serius. “Anak-anak
sekolah jangan sampai jadi korban karena mereka tidak mengetahui bagaimana
membedakan makanan sehat dan tidak”, ungkap Bupati. Kepada Kepala Dinas
Kesehatan yang turut hadiri dalam audiensi tersebut, Kholiq meminta agar segera
mengusulkan desa-desa yang akan diproyeksi sebagai Desa Pangan Sehat. Desa-desa
itu, menurut Kholiq haruslah memiliki basis produksi makanan maupun minuman
khas yang skala besar dan menjadi kebutuhan sebagian besar masyarakat. “Dari
desa-desa tersebut, nantinya akan muncul pelopor produksi makanan sehat dan
berkualitas untuk konsumsi masyarakat, dan menyebar ke desa lainnya”, harap
Bupati.
Menanggapi
permintaan Bupati tersebut, Kepala Dinas Kesehatan dr Okie Hapsoro MKes mengaku
telah menyiapkan usulan untuk tiga desa agar bisa menjadi pilot Project Desa
Pangan Sehat. “Desa Kupangan Sukoharjo, Desa Timbang Leksono, dan Desa
Wulungsari Selomerto telah kami survey untuk keperluan itu”, jelas Okie. Ketiga
desa itu disebut Kadinkes memiliki potensi produk pangan olahan yang berskala
besar. Desa Kupangan dengan produk tiwul instan yang telah beredar luas di
pasar, Desa Timbang Leksono dengan produksi gula kelapa dan rebung, serta Desa
Wulungsari dengan beragam jenis opaknya diharapkan mampu menginspirasi
desa-desa lainnya di Wonosobo untuk memproduksi makanan sehat dan aman bagi
masyarakat. Nantinya ketiga desa tersebut akan mendapat advokasi dan pelatihan
dari BBPOM untuk memproduksi makanan dan minuman tanpa bahan berbahaya.
Forum audiensi desa pangan sehat |
0 komentar:
Posting Komentar