WONOSOBOZONE - Selain di Wonosobo purwaceng ternyata bisa dibudidayakan di Karanganyar. Bahkan, tanaman obat yang dipercaya dapat meningkatkan vitalitas kaum pria ini mempunyai prospek komersial yang cukup menjanjikan.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mencontohkan, dua baris tanaman Purwaceng mampu menghasilkan keuntungan senilai Rp 1,5 juta. Sedangkan jika luas lahan satu hektar saja, hasil yang bisa dicapai 1,5 ton, maka nilai yang bisa diraih sekitar Rp 2,25 miliar.
“Peluang tersebut besar sekali. Kalau kita bisa mengembangkan, maka nilai komersilnya luar biasa. Bayangkan jika ini kita kembangkan, maka kita harus disiasati,” ujar Amran ditemui usai meninjau Stasiun Lapangan Kebun Tlogo Dlingo Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (BP2TOOT) Tawangmangu, Selasa (31/3).
Hanya saja, potensi tersebut tak akan berarti apa-apa jika pengembangan yang ada tanpa dibarengi dengan sinergitas antar sektoral. Meskipun selama ini sudah ada sinergi, namun Amran menilai hal tersebut masih butuh adanya penguatan.
“Ini bisa kembangkan, manakala kita saling bersinergi antar sektoral. Sinergi yang sudah ada harus diperkuat, dan harus kencang lagi,” sebutnya.
Di sisi lain, Kementerian Pertanian berkomitmen untuk meningkatkan produksi, sembari mengurangi jumlah import. Amran melihat, di saat masih ada kekurangan bahan baku, sebaliknya para petani butuh lapangan pekerjaan. Celah tersebut yang perlu diperhatikan, dengan mensinergikan antara keduanya.
“Misalnya, padi, kedelai, jagung, ini yang menjadi prioritas produksi. Prinsipnya jangan biarkan lahan itu tidur,” tandasnya.
(apr)
sumber: www.timlo.net
0 komentar:
Posting Komentar