Suasana Pembuatan Aplikasi Kependudukan di Lomba Hackathon Merdeka 2.0 Wonosobo |
WONOSOBOZONE - Pelaksanaan Hackathon Merdeka 2.0 menarik minat banyak peserta.
Tak tanggung-tanggung, jumlah peserta yang ikut andil di 28 kota/kabupaten di
Indonesia dan Sydney ini sebanyak 1.700 peserta.
“Jumlah peserta yang ikut 1.700 orang, memecahkan rekor dunia yang
dipegang Amerika Serikat 2013 lalu (dalam HackMIT). Saat itu, jumlah pesertanya
1.200 orang,” ujar Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil di Bandung, Minggu
(25/10/2015).
Sesuai dengan yang diucapkan John F Kennedy, jangan bertanya apa yang telah negara berikan untukmu, tapi tanyalah apa yang sudah saya berikan untuk negara. “Ada empat yang bisa disumbangkan pada negara,” tuturnya.
Pertama, bagi orang kaya, mereka bisa menyumbang harta. Kedua, menyumbang ilmu seperti yang dilakukan peserta Hackathon. Ketiga, menyumbang waktu dengan menjadi kepanitiaan. Terakhir, menyumbang tenaga.
Sementara itu, Public Relation Code4Nation, penyelenggara Hackathon, Marina Kusumawardhani antusias peserta memang luar biasa. Saking membludaknya, jumlah peserta kali ini bisa didaftarkan ke Museum Rekor Indonesia (MURI) atau Guinnes World of Record.
Lomba
hackathon 2.0 nasional kali kedua ini mengusung tema kependudukan dan
memperebutkan hadiah total Rp 2 miliar.Hackathon yang dipusatkan di Bandung
tersebut diikuti oleh hacker dari 28 Kabupaten/Kota yang difasilitasi PT Telkom
Indonesia. Demikian dikatakan Executive Vice President (EVP) Telkom Regional IV
Jateng & DIY Rosyidul Umam Aly kepada wartawan, saat pembukaan Hackathon
Merdeka 2.0 di Semarang, Sabtu (24/10/2015).
Dalam even
tersebut Telkom menggandeng forum IT Code4Nation sebagai mitra pelaksana.
“Hackathon Merdeka sebagai gerakan horizontal 2.0 diharapkan akan mampu
menumbuhkan digitalpreneur di Indonesia, dan memiliki impact yang maksimal
dalam menggalang komunitas IT di Indonesia,” ujar Umam Aly.
Dalam
kompetisi tersebut ada di empat daerah di Jateng dan DIY yang ambil bagian,
yaitu Jogjakarta, Kota Semarang, Banyumas dan Wonosobo. Jogjakarta menurunkan
32 tim dengan 96 personil, Kota Semarang 15 tim dengan 47
personil,
Banyumas 30 tim dengan 90 personil dan Wonosobo menurunkan 16 tim dengan 48
personil.
Menurut
Umam, Hackathon Merdeka 2.0 merupakan kelanjutan dari kegiatan yang sama pada
Agustus 2015 lalu, dan mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo. Kegiatan
yang diinisiasi oleh Code4Nation ini merupakan kompetisi pembuatan
konten aplikasi yang memanfaatkan teknologi informasi guna memecahkan
permasalahan nasional. Jika pada kompetisi pertama bertemakan pangan, untuk
yang kedua ini bertemakan kependudukan.
“Kependudukan
adalah pondasi data yang mesti dimiliki oleh pemerintah untuk menjadi basis
penetapan kebijakan dan layanan kepada masyarakat. Dengan demikian Hackathon
Merdeka 2.0 ini bertujuan menghadirkan sejumlah solusi
untuk
pemecahan masalah pengumpulan data yang cepat dan akurat tentang kependudukan,”
tutur Umam Aly.
0 komentar:
Posting Komentar