WONOSOBOZONE - Sudah menjadi tugas Pemerintah untuk
menjaga kondisi tetap aman dan kondusif. Oleh karena itu untuk mengurangi
perilaku menyimpang dari para pealajar/remaja, baik itu kedisiplinan, efek negatif
dari penggunaan teknologi, penggunaan narkoba dan pelecehan seksual, perlu
adanya sok terapi. Demikian disampaikan KasiIdeologi dan Wawasan Kebangsaan Kantor Kesbangpol Kabupaten Wonosobo, Eko Riyanto
SA, S.Sos, saat memimpin operasi pelajar / remaja, Kamis, 29 Oktober 2015.
Tim gabungan yang berjumlah 20 orang, terdiri dari Kesbangpol,
Polres, Kodim,Satpol PP, Disdikbudpora, BPMPPT
Wonosobo mulai bergerak pada pukul 09.30 WIB, menyusuri area permainan ding dong di
pertokoan bawah Rita, Pusat perbelanjaan Rita, warnet, seputar kota Wonosobo.
Dan
dari hasil penyusuran tersebut, petugas menjaring 15 pelajar SMP dan SMA yang
membolos sekolah di area permainan ding dong bawah Rita, area
permainan Pusat perbelanjaan Rita dan beberapa warnet, dengan berbagai macam alasan. Selain itu petugas juga mendata warnet
yang tidak berijin maupun ijinnya sudah habis. Kepada para pengelola warnet petugas menghimbau untuk segera mengurus perijinan.
Eko Riyanto, saat memimpin operasi tersebut juga menyampaikan bahwa operasi ini
bertujuan untuk menekan angka kenakalan remaja/pelajar, serta untuk memberikan
sok terapi kepada para pelajar agar tidak membolos sekolah lagi. Eko juga menambahkan bahwa jangan sampai
Pemerintah terlena dengan kondisi aman dan damai yang sudah melekat di
Kabupaten Wonosobo ini, kegiatan penertiban seperti ini harus terus
dilaksanakan untuk lebih menekan angka kenakalan remaja/pelajar, supaya
benar-benar tercipta kondisi yang aman dan damai di Kabupaten Wonosobo.
Ke
15 pelajar yang terjaring razia tersebut selanjutnya dibawa ke Kantor
Kesbangpol untuk di data dan dibina. Selanjutnya dijemput oleh pihak sekolah untuk dibina
di masing-masing sekolahnya.
0 komentar:
Posting Komentar