WONOSOBOZONE - Ada yang berbeda dalam kegiatan tengah semester yang rutin digelar setiap tahun oleh SMPN 2 Selomerto. Tahun ini pihak sekolah sengaja mengambil tema kampanye bersih lingkungan melalui pemanfaatan limbah sampah daur ulang sebagai bahan pakaian dan aksesoris.
Menurut ketua penyelenggara, Wawan Setiawan, tiap tahun selalu diadakan kegiatan tengah semester dengan berbagai tema berbeda, yang bertujuan merangsang ide dan kreasi pelajar sehingga tumbuh inovasi yang menjadi salah satu modal tumbuhnya pendidikan karakter anak didik.
Ditemui di kantornya, di sela acara peragaan busana daur ulang sampah, Selasa, 13 Oktober, Wawan menyebutkan, puluhan siswa dari berbagai kelas ikut terlibat dalam peragaan busana yang bahan dasarnya terbuat dari sampah daur ulang, seperti kertas koran, plastik bungkus bekas, hingga plastik kresek. Kegiatan ini merupakan upaya menggugah kepedulian pelajar sekaligus untuk mengkampanyekan bersih lingkungan di sekitar kegiatan belajar mengajar mereka.
Dari pantauan di lapangan, busana-busana hasil karya para pelajar dibantu para guru kelas dan orang tua ini, tak kalah anggunnya dengan busana yang terbuat dari kain. Hasil dari kreasi busana dengan tema gaun pesta ini terlihat sangat menarik. Para pelajar tampil dengan rias dadakan bak seorang model. Diiring tepukan meriah pelajar lain yang menonton, mereka nampak percaya diri melenggak-lenggok di tengah lapangan bola basket sekolah, yang oleh panitia penyelenggara sengaja disulap seolah-olah menjadi catwalk, dengan mengenakan busana dari aneka limbah.
Tak hanya busana, sejumlah aksesoris yang dikenakan oleh para pelajar ini 90 persen terbuat dari limbah sampah dan dibentuk serta dijahit dengan kesesuaian dan kecantikan busana yang ingin ditampilkan. Dengan kreatifitas cukup tinggi dan kemampuan merancang busana, limbah-limbah ini berhasil dirubah menjadi pakaian yang anggun dan aksesoris yang indah.
Menurut salah satu guru, Dian Mayasari, seluruh busana dari bahan limbah daur ulang ini dibuat secara manual dengan waktu pembuatan bervariatif, ada yang beberapa hari sampai ada yang 1 minggu. Para pelajar sengaja mempersiapkan penampilan semaksimal mungkin. Menurutnya, dari pengakuan beberapa pelajar, kegiatan ini jadi pengalaman tersendiri. Mereka jadi bisa mengolah limbah daur ulang sekaligus tidak buang sampah sembarangan. Para pelajar menyimpulkan bahwa dari limbah dengan pemanfaatan yang tepat ternyata juga bisa menjadi sebuah karya yang bernilai.
Dian menambahkan, penilaian ajang ini sendiri didasarkan pada orisinalitas ide kostum, bahan dasar kostum, model, perpaduan warna, keserasian gaya, model dan riasan serta ekspresi.
Kepala Sekolah SMPN 2 Selomerto, Ruslin mengungkapkan, dari hasil kreasi busana yang dibuat sedemikan rupa, diharapkan bisa menghilangkan kesan buruk para pelajar terhadap sampah, justru sebaliknya bisa menghasilkan karya inovatif yang menarik.
Ia menegaskan, acara peragaan busana tersebut sengaja ditampilkan untuk membuktikan kepada para pelajar maupuan segenap staf pengajar SMPN 2 Selomerto, termasuk untuk memotivasi sekolah-sekolah lain, bahwa sampah ternyata bisa dimanfaatkan sebagai sesuatu yang berguna jika diolah dengan baik. Pihaknya ingin membuka mata dan hati mereka bahwa sampah bisa digunakan dengan baik, selain pemanfaatan sampah memiliki potensi untuk mengurangi kerusakan lingkungan.
Terkait kegiatan tengah semester, Ruslin menambahkan, selain gelar peragaan busana daur ulang sampah, pihaknya juga menggelar lomba basket antar kelas serta mini expo yang dikelola dari, oleh dan untuk siswa. Expo yang menampilkan karya kreatifitas para pelajar SMPN 2 Selomerto seperti aneka makanan kecil, minuman dan kriya ini, sengaja digelar sebagai ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan (entrepreneurship) sejak dini pada anak, sehingga saat dewasa nanti mereka punya wawasan untuk mengembangkan semangat ini menjadi modal berwirausaha, sebagai alternatif ketatnya persaingan dalam mencari pekerjaan.
Baca Juga:
SMPN 2 Selomerto Raih Perunggu Lomba Karya Jurnalistik Siswa Nasional
source : wonosobokab.go.id
0 komentar:
Posting Komentar