Melayani permintaan foto warga masyarakat Wonosobo |
WONOSOBOZONE - Toto Anggit pulang kampung. Peserta Bintang
Pantura 2 Indosiar yang tengah menanti babak grand final tersebut diberikan
kesempatan untuk kembali ke kampung halaman untuk memohon doa restu orang tua
dan seluruh warga masyarakat Wonosobo, agar cita-citanya menjadi juara di ajang
pencarian bakat Bintang Pantura Indosiar bisa terwujud. Selama 4 hari di kampung
halaman, anak ke 7 dari 10 bersaudara buah cinta Rakisun dan Suminah itu
memanfaatkan waktu untuk mendulang dukungan semaksimal mungkin. Roadshow
sepanjang hari, mulai dari puncak Sikunir Dieng, sampai objek wisata Lobang
Sewu di Erorejo, Wadaslintang pun dijalaninya selama sehari penuh, Senin
(26/10).
Meski wajahnya terlihat lelah, Toto tampak tak
sedikitpun keberatan ketika ratusan warga yang tengah berwisata di lobang sewu,
Erorejo mengerubutinya untuk sekedar meminta foto maupun berjabat tangan.
Kedatangan Toto di kawasan objek wisata baru yang tengah digandrungi wisatawan
itu memang bertujuan untuk mengenalkan dan mendekatkan diri kepada warga
masyarakat, selain tentunya keperluan pengambilan gambar oleh beberapa kru
televisi. Datang menjelang senja, setelah hampir seharian berkunjung ke Dieng
ternyata tak menyurutkan semangat Toto Anggit untuk berinteraksi dengan ratusan
orang demi memperoleh dukungan sebanyak mungkin, baik melalui doa maupun
dukungan berupa pesan singkat dengan format tertentu. Dukungan warga Wonosobo
yang dikirim, dikatakan Toto akan dibalasnya dengan kerja keras, menampilkan
performa terbaik demi diraihnya predikat terbaik pada Grand Final, 30 Oktober
mendatang. “Saya tak hanya berjuang untuk diri sendiri, melainkan juga mewakili
Wonosobo di level nasional, dan saya juga berkomitmen untuk tetap mengangkat
Wonosobo dengan slogan khas, Salam Tempe Kemul,” jelas Totok ketika
diwawancarai sambil menikmati pepes ikan nila khas Erorejo, di Warung Makan
Mekar Abadi Wadaslintang.
Perjuangan menuju tiga besar bintang pantura,
dikatakan bapak 2 anak itu, tidaklah mudah. “Hampir 15 tahun saya merantau di
Jakarta, dan berjuang dengan segala keterbatasan, pada akhirnya Tuhan membuka
jalan menuju karir yang lebih menjanjikan melalui Bintang Pantura,” terang
Toto. Keikutsertaan di ajang BP 2 Indosiar, menurut alumnus SMA Muhamadiyah
Wonosobo tersebut, tak lepas dari dorongan istrinya tercinta, yang menilainya
memiliki suara yang setara dengan para penyanyi dangdut kawakan. “Sebenarnya posisi
saya di band ACDC adalah sebagai gitaris, tapi istri memiliki pandangan bahwa
saya seharusnya bisa berada di depan, alias menjadi penyanyi,” tuturnya. Dengan
dorongan istri itulah, akhirnya Toto yang mengaku sejak kecil memang menyukai
dangdut, memberanikan diri ikut di BP2 Indosiar. “Alhamdulillah, bisa sampai di
fase ini dan saya semakin yakin bisa menjuarainya dengan dukungan penuh warga
masyarakat Wonosobo,” pungkasnya. Toto berjanji, ketika nanti telah mengorbit
ke blantika music dangdut tanah air, tak akan pernah melupakan komitmen untuk
membawa nama Wonosobo beserta segala potensi khasnya ke seluruh penjuru tanah
air.
Komitmen Toto mendapat apresiasi dari banyak
pihak. Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Agus Purnomo yang bersama
anggota Komisi D DPRD Wonosobo, Handayani mengiringi kunjungan Toto ke Erorejo
mengaku bangga dan sangat bersyukur ada talenta seni muda Wonosobo yang
mengorbit ke kancah music nasional. “Kita semua berharap Toto Anggit bisa juara
di BP 2 Indosiar, sehingga bisa menginspirasi kaum muda Wonosobo untuk
mengikuti jejaknya,” tandas Agus. Ke depan, Agus juga berharap Toto benar-benar
menjadi representasi Kabupaten Wonosobo dengan terus mempromosikan potensi
wisata maupun kulinernya ke seluruh Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar